Erdogan, Guterres dan Zelenskyy akan Bertemu di Ukraina

Erdogan, Guterres dan Zelenskyy akan Bertemu di Ukraina - erdogan - www.indopos.co.id

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan), dan Sekjen PBB Antonio Guterres (kiri) berjabat tangan sebelum pertemuan di Istanbul, 1 November 2019. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kota Lviv, Ukraina barat pada hari Kamis (18/8/2022).

Pertemuan tiga pemimpin ini untuk berdiskusi terkait pengiriman biji-bijian dari Ukraina dan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye yang terancam punah.

Pertemuan tiga arah di Lviv akan menjadi perjalanan pertama Presiden Turki ke Ukraina sejak konflik dengan Rusia dimulai pada 24 Februari 2022.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa Guterres diundang ke Lviv oleh Zelenskyy. Guterres juga akan mengunjungi Odessa, sebuah kota pelabuhan di mana pengiriman biji-bijian melintasi Laut Hitam baru-baru ini dimulai kembali setelah Rusia dan Ukraina sepakat dengan Turki dan PBB untuk memastikan perjalanan mereka yang aman.

“Pertemuan tiga arah akan fokus pada pemeliharaan kerja sama pengiriman ini, dan mengakhiri perang Ukraina-Rusia melalui jalur diplomatik,” kata kantor Erdogan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip rt.com, Rabu (17/8/2022).

Setelah meninggalkan Ukraina, Guterrez akan mengunjungi Pusat Koordinasi Gabungan di Istanbul, tempat pengiriman dipantau oleh pejabat Rusia, Ukraina, Turki, dan PBB.

Selain pertemuan trilateral, Dujarric dan Zelenskyy akan mengadakan pertemuan satu lawan satu untuk membahas situasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye. Moskow dan Kyiv sama-sama menuduh satu sama lain menembaki pabrik, meskipun fasilitas tersebut telah berada di bawah kendali Rusia sejak hari-hari awal operasi militer Moskow di Ukraina.

Erdogan juga akan bertemu sendirian dengan Zelenskyy. Kedua pemimpin ini akan membahas semua aspek hubungan Turki-Ukraina.

Meskipun Turki adalah anggota aliansi NATO, ia tidak memberikan sanksi kepada Rusia atas konflik di Ukraina. Erdogan mengatakan posisinya dalam konflik sebagai netral atau seimbang.

Belum lama ini Edrogan kembali dari kunjungan ke Rusia, di mana dia dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk memperkuat hubungan perdagangan dan energi mereka serta meningkatkan kerja sama dalam memerangi terorisme.

Pada bulan Maret 2022 lalu, Erdogan menjadi tuan rumah pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina, meskipun ini pada akhirnya gagal menghentikan pertempuran. (dam)

Exit mobile version