PBB Serukan Penyelidikan Kematian Jurnalis Rusia Darya Dugina

Dewan-Keamanan-PBB

Dewan Keamanan PBB. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Juru bicara Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Stephane Dujarric menyerukan penyelidikan untuk mengetahui fakta di balik kematian kejam jurnalis Rusia Darya Dugina.

Perwakilan tetap Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan pemboman mobil yang menewaskan Dugina menunjukkan sifat sebenarnya dari negara Ukraina dan Dewan Keamanan PBB akan diberitahu tentang hal itu dalam pertemuan mendatang.

“Kami telah meminta pertemuan mendesak besok di Zaporozhye, di mana provokasi Ukraina berlanjut,” kata Nebenzia kepada TASS, seperti dikutip rt.com, Selasa (23/8/2022).

Nebenzia menambahkan bahwa dia akan membahas pemboman mobil hari Sabtu di Moskow dalam konteks itu.

“Serangan itu dengan jelas menunjukkan sifat negara Ukraina. Hubungan antara penyabot mereka dan pembunuhan ini jelas, dan telah diungkapkan oleh Federal Security Service (FSB),” tambahnya.

Dugina (29), adalah putri dari filsuf terkemuka Rusia Aleksandr Dugin. Mereka menghadiri sebuah festival di luar Moskow pada hari Sabtu. Dia tewas akibat ledakan bom yang ditanam di mobil Sport Utility Vehicle (SUV) Toyota ayahnya. Sebuah sumber di dinas keamanan Rusia mengatakan bahwa Dugina sendiri adalah target yang dimaksud, dan bahwa bom itu diledakkan dari jarak jauh begitu si pembunuh tahu dia berada di belakang kemudi.

FSB telah mengidentifikasi tersangka sebagai warga negara Ukraina bernama Natalya Vovk (43). Dinas keamanan Rusia merilis sebuah video pada hari Senin yang menunjukkan Vovk memasuki negara itu pada bulan Juli dengan plat nomor Republik Rakyat Donetsk dan ditemani putrinya yang masih remaja.

Vovk juga terdaftar menyewa apartemen di gedung Moskow yang sama dengan Dugina, dan buru-buru meninggalkan negara itu pada hari Minggu, menyeberang ke Estonia dengan plat nomor Ukraina dan rambutnya berwarna berbeda.

Ukraina telah membantah keterlibatan resmi dengan pemboman itu. Namun, menurut media Rusia, Vovk muncul dalam database personel Garda Nasional Ukraina yang diterbitkan pada bulan April, dengan nama keluarga Shaban dan terkait dengan resimen neo-Nazi Azov. (dam)

Exit mobile version