Rusia Tuntut Jaminan Koridor Laut Hitam dari Ukraina

Vladimir

Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Presiden Rusia Vladimir Putin menuntut Kyiv berjanji tidak menggunakan koridor Laut Hitam untuk tujuan militer.

Dalam percakapan lewat telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Putin mengatakan Kyiv harus memberikan jaminan nyata bahwa mereka tidak akan menggunakan koridor Laut Hitam yang dibuat sebagai bagian dari kesepakatan ekspor biji-bijian untuk tujuan militer.

Putin dan Edrogan mendiskusikan keadaan yang dapat meyakinkan Moskow untuk kembali ke komitmennya sendiri berdasarkan perjanjian.

Rusia tanpa batas waktu menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan pekan lalu menyusul serangan pesawat tak berawak besar-besaran di pangkalan angkatan lautnya di Kota Pelabuhan Sevastopol, Krimea.

Menurut militer Rusia, beberapa drone angkatan laut yang diluncurkan oleh Kyiv diduga menggunakan zona keamanan koridor biji-bijian Laut Hitam untuk mendekati target mereka,

“Penyelidikan mendetail atas insiden ini perlu dilakukan, serta untuk mendapatkan jaminan nyata dari Kyiv bahwa mereka akan secara ketat mematuhi perjanjian Istanbul, termasuk tidak menggunakan koridor kemanusiaan untuk tujuan militer,” tandas Putin seperti dikutip rt.com, Rabu (2/11/2022).

“Rusia hanya akan mempertimbangkan untuk membuka kembali koridor ini jika itu terjadi,” tambah Putin.

Dia juga menunjukkan bahwa bagian dari kesepakatan yang melibatkan pencabutan pembatasan ekspor pertanian dan pupuk Rusia sendiri tidak pernah dilaksanakan.

Koridor itu disebut-sebut sebagai cara untuk mengamankan pasokan makanan ke negara-negara yang paling membutuhkan sebagai prioritas.

“Tetapi tujuan ini belum tercapai dalam tiga bulan sejak perjanjian itu dibuat,” kata Putin.

Putin mengatakan Moskow sekarang siap untuk memasok negara-negara Afrika biji-bijian dan pupuk dalam volume besar secara gratis.

Militer Rusia menutup koridor biji-bijian Laut Hitam pada hari Senin, dengan alasan keamanannya tidak dapat dijamin sementara Kyiv menggunakannya untuk tujuan militer. Moskow sebelumnya menyalahkan spesialis Angkatan Laut Ukraina dan Inggris atas serangan terhadap Sevastopol. London telah menolak tuduhan itu.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa koridor akan tetap ditutup setidaknya sampai semua keadaan serangan dihentikan. Rusia juga berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak meninggalkan kesepakatan tetapi hanya menangguhkan komitmennya sendiri berdasarkan perjanjian. (dam)

Exit mobile version