INDOPOS.CO.ID – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengunjungi Pulau Maui, Hawaii yang dilanda kebakaran hutan, setelah mendapat kritik karena terlambat merespons krisis tersebut.
Presiden dan istrinya, Ibu Negara Jill Biden, tiba di Pulau Hawaii pada Senin (21/8/2023) atau 13 hari setelah kebakaran hutan yang merenggut sedikitnya 114 nyawa dan menghancurkan kota bersejarah Lahaina.
Setelah meninjau kerusakan yang terjadi, Joe Biden berjanji pemerintah federal akan membantu Pulau Maui selama diperlukan untuk pulih dari kehancuran.
“Negara berduka bersama Anda, berdiri bersama Anda dan akan melakukan segala yang mungkin untuk membantu Anda pulih,” katanya dalam pidato yang disampaikan di samping pohon beringin berusia 150 tahun di Lahaina yang telah terbakar api seperti dikutip Sky News, Selasa (22/8/2023).
“Hari ini pohon tersebut terbakar, namun masih berdiri tegak,” kata Biden.
“Pohon itu bertahan karena suatu alasan. Saya percaya itu adalah simbol yang sangat kuat dari apa yang bisa dan akan kita lakukan untuk melewati krisis ini,” tambahnya.
Kunjungan itu terjadi setelah Biden dan pemerintahannya menghadapi kritik atas tanggapan terhadap kebakaran hutan yang paling mematikan di AS dalam lebih dari satu abad.
Seorang pengunjuk rasa membentangkan spanduk yang mendesak bantuan bagi Maui segera ketika iring-iringan mobil presiden melewati jalan-jalan Lahaina, sementara pengunjuk rasa lainnya mendesak Biden untuk mendengarkan rakyat.
Sebelumnya mantan Perwakilan Demokrat Hawaii, Tulsi Gabbard, membandingkan respons terhadap kebakaran hutan di Hawaii, negara bagian ke-50 AS dengan dukungan Amerika untuk Ukraina.
“Mungkin jika kami mengubah nama Maui menjadi Ukraina, mungkin mereka akan memperhatikan kami,” ujarnya.
Biden juga menghadapi kritik dari mantan presiden Donald Trump, calon presiden dari Partai Republik yang akan menantangnya pada pemilihan presiden tahun depan.
Trump mengatakan memalukan bahwa penggantinya tidak menanggapi krisis lebih cepat.
Namun, Gedung Putih mambantah kritik tersebut. Gedung Putih beralasan bahwa presiden tetap berhubungan dekat dengan gubernur dan pejabat darurat lainnya di Maui selama krisis kebakaran itu.
Bantuan senilai lebih dari $8,5 juta (£6,6 juta) juga telah didistribusikan kepada sekitar 8.000 keluarga yang terkena dampak, menurut Deanne Criswell, administrator Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA).
Biden dan istrinya, yang membatalkan liburan selama seminggu di Danau Tahoe karena perjalanan tersebut, menghabiskan sebagian besar kunjungan mereka ke Maui di Kota Lahaina, yang sebagian besar telah hancur akibat kebakaran hutan.
Mereka juga bertemu dengan petugas pertolongan pertama, diberi pengarahan oleh pejabat negara bagian dan lokal tentang respons yang sedang berlangsung.
Sebelumnya, Gedung Putih mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka telah menunjuk Bob Fenton, seorang pemimpin regional di Badan Manajemen Darurat Federal, untuk menjadi kepala koordinator tanggap federal untuk kebakaran hutan Maui. Dia akan bertanggung jawab atas upaya pemulihan jangka panjang.
Selain tempat yang populer di kalangan turis, Lahaina juga memiliki makna budaya yang besar, sebagai bekas ibu kota Kerajaan Hawaii dan sebagai rumah bagi sejumlah bangunan bersejarah.
“Kami akan membangun kembali sesuai keinginan masyarakat Maui,” kata Biden, seraya menambahkan bahwa pemerintahannya akan fokus pada penghormatan terhadap tanah suci, budaya, dan tradisi.
Pada hari Minggu, senator Hawaii Brian Schatz mengatakan sekitar 85% wilayah yang terkena dampak kebakaran hutan telah digeledah.
Sebanyak 850 orang tercatat hilang, menurut Wali Kota Maui County Richard Bissen, yang mengatakan cukup melegakan bahwa jumlah tersebut turun dari lebih dari 2.000 nama dalam daftar awal.
“Kami sedih sekaligus lega dengan angka-angka ini seiring kami melanjutkan proses pemulihan,” kata Bissen.
“Jumlah orang yang teridentifikasi akan bertambah, dan jumlah orang hilang mungkin berkurang,” tutupnya. (dam)