Kreatif, Lapas Pondok Bambu Bekali Warga Binaan dengan Keterampilan

lapas

Kolam pemeliharaan lele sebagai bentuk pembinaan Lapas Pondok Bambu. (ist)

INDOPOS.CO.ID – Sesuai dengan program kerja Dirjen Lapas Kemenkumham untuk memberikan pembekalan terhadap warga binaannya, Lapas Pondok Bambu terus memberikan pembinaan terhadap setiap warga binaan di sana, baik dalam memberi keterampilan maupun dari sisi kerohaniannya.

“Kami selalu melakukan pembinaan kemandirian dan pembinaan kerohanian pada semua warga binaan, sehingga ketika mereka kembali ke masyarakat, mereka dapat mandiri dan bisa membuka usaha untuk menunjang hidupnya,” ujar Plt Kalapas Pondok Bambu Aan Aeni kepada Indopos.co.id, Selasa (1/3/2022).

Pembekalan mandiri yang dilakukan Lapas Pondok Bambu dengan cara memberi ketrampilan bagi para warga binaan berupa keterampilan menjahit, menyulam, berkebun, berternak hingga kesenian. “Kami sengaja menyediakan mentor dari luar untuk membimbing warga binaan dan biasa dalam setiap kelas keterampilan diikuti oleh 20 orang warga binaan,” cetusnya.

Aan menyatakan saat ini warga binaan Lapas Pondok Bambu sudah menghasilkan sayuran dan ikan untuk konsumsi sendiri maupun dijual. Sementara barang kerajinan hasil para warga binaan juga sudah dipasarkan secara online. “Kami mau setelah keluar nanti, mereka dapat berkarya di masyarakat,” lanjutnya.

Selain memberikan pembinaan kemandirian, Lapas Pondok Bambu juga memberika pembekalan di bidang rohani.

“Di sini ada masjid, gereja dan vihara dan para warga binaan biasanya kami arahkan dalam kegiatan pembinaan kerohanian, seperti pengajian bagi yang beragama Islam ataupun kebaktian bagi yang beragama Kristen dan Katolik atau Budha. Karena kami tahu pembekalan bagi warga binaan sangat penting,” ujar Aan.

Dengan mendekatkan diri pada Tuhan, lanjutnya, diharapkan setelah keluar nanti ada perubahan sikap dari mereka sehingga dapat diterima kembali di masyarakat.

Plt Kalapas Pondok Bambu ini menyatakan Lapas Pondok Bambu juga mengarahkan warga binaan yang punya talenta seni untuk mengasah kemampuannya.

Aan mengatakan pihaknya pernah mengadakan kontes peragaan busana dari bahan daur ulang yang melibatkan pragawati dan perancang busana Okky Asokawati atas prakarsa Angelina Sondakh. “Hanya karena masih pandemi, penilaiannya dengan menggunakan zoom,” kata kalapas.

Aan mengatakan beberapa perwakilan seni dari Lapas Pondok Bambu pernah diundang untuk mengisi acara di beberapa instansi. “Namun karena sekarang masih pandemi, kegiatannya agak berkurang,” ujar Aan. (gin/wib)

Exit mobile version