Kunjungi Jakarta Recycling Center, Anies Berharap Tercipta Pembaruan Paradigma Dalam Pengelolaan Sampah

Jakarta-Recycling-Center

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkunjung ke Jakarta Recycling Center (JRC) sebagai Pusat Edukasi Jakarta Sadar Sampah di Kecamatan Pesanggrahan, Kota Administrasi Jakarta Selatan pada Rabu (5/10). Foto: Pemprov DKI Jakarta

INDOPOS.CO.ID – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkunjung ke Jakarta Recycling Center (JRC) sebagai Pusat Edukasi Jakarta Sadar Sampah di Kecamatan Pesanggrahan, Kota Administrasi Jakarta Selatan pada Rabu (5/10). JRC telah direncanakan sejak tahun 2018 untuk menjalankan pola pemilahan dan pengangkutan sampah terjadwal.

Dengan adanya JRC, diharapkan ada peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilihan sampah, perubahan mekanisme, pengangkutan sampah terpilah dan terjadwal, pemerosesan sampah mudah terurai serta bahan daur ulang. Gubernur Anies pun mengatakan, JRC ini mampu melahirkan sebuah paradigma baru ketika sisa sampah bisa digunakan menjadi sesuatu hal yang bermanfaat.

“Ketika mendengar kata sampah, maka asosiasinya adalah tanpa guna. Sekarang kita mengedepankan sebuah model pengolahan sampah terpadu untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA. Model ini memang paradigma baru, karena ada peran masyarakat partisipasi dalam memulai dari pemilahan sampah. Kemudian, ada perubahan mekanisme pengangkutan sampah yang sudah terpilah dan terjadwal. Lalu, ada proses daur ulang sampah,” ujar Anies.

Ia juga menjelaskan upaya sadar pemilahaan sampah ini dinilai berhasil mereduksi sampah sebanyak 60 hingga 70 persen ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Keberhasilan tersebut direncanakan akan diperluas ke seluruh Jakarta melalui Pergub nomor 77 tahun 2020 tentang Pengolahan Sampah Lingkup Rukun Warga dan Peraturan Gubernur Nomor 55 tahun 2021 tentang Pengurangan dan Penanganan Sampah.

“Hal ini juga disertai pelatihan internal jajaran. Pada tahun 2021 yang dimulai dari uji coba di enam model, sekarang ini telah diterapkan di 1.369 RW di Jakarta, kira-kira 50 persen. Dan proses ini merupakan pembelajaran. Alhamdulillah, sejauh ini sudah 13% dari rumah tangga yang konsisten melakukan pemilahan sampah. Ini harus kita teruskan, karena ini prosesnya mengubah kebiasaan, dari kebiasaan tidak memilah menjadi kebiasaan memilah, dari kebiasaan untuk tidak mengambil dengan jadwal tertentu dengan sekarang terjadwal berdasarkan jenis sampahnya,” jelas Anies.

“Kami berharap ini bisa dituntaskan fasilitas yang sekarang sedang dibangun di Pesanggrahan ini. Harapannya, nanti bulan Desember sudah bisa selesai. Dengan begitu, kondisi yang kita lihat seperti tempat ini, nantinya akan bisa kita saksikan di seluruh Jakarta,” pungkasnya.

Perlu diketahui, program JRC dilaksanakan berdasarkan Minutes of Meeting (MoM) antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) yang diturunkan dalam Project Design Matrix (PDM) antara Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kota Osaki di Kagoshima Prefecture, Jepang, dan SRC.

Pusat Edukasi Jakarta Sadar Sampah ini mengintegrasikan pemilahan sampah di sumber, pengelolaan sampah B3 Rumah Tangga, TPS 3R, Pusat Daur Ulang, Biokonversi Maggot BSF, dan Komposting.

Pemprov DKI Jakarta juga telah meluncurkan Gerakan Jakarta Sadar Sampah, di mana masyarakat dapat berkolaborasi untuk mewujudkan Jakarta yang lebih bersih dan hijau lewat kesadaran untuk menanggulangi dan memanfaatkan sampah secara lebih baik. Diperlukan perubahan pola pengelolaan sampah dari kumpul-angkut-buang, menjadi pemanfaatan sampah sebagai sumber daya. Pemilahan merupakan tahap penting dalam mengolah sampah sehingga dapat dimanfaatkan kembali.

Adapun kolaborator yang ikut berpartisipasi dalam menyukseskan program JRC ini hingga rampung, antara lain; Duitin, Rubah Kertas, Plasticpay, Octopus, Octopus, Rumah Pulung, Rumah Sosial Kutub, Waste4Change, Eco Enzyme Nusantara.(mg18)

Exit mobile version