Dinkes DKI Diminta Siapkan Segalanya Cegah Meluasnya Gagal Ginjal Akut

Dinkes DKI Diminta Siapkan Segalanya Cegah Meluasnya Gagal Ginjal Akut - organ ginjal 1 - www.indopos.co.id

Ilustrasi organ ginjal. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan dari tingkat kecamatan hingga daerah.

Hal tersebut dilakukan mengantisipasi banyaknya korban dalam kasus gagal ginjal akut misterius tersebut. Sekaligus dapat mencegah meluasnya kasus di tengah masyarakat.

“Saya udah minta ke Dinkes untuk mempersiapkan segalanya. Mulai dari RSUD sampai dengan di kecamatan dan mudah-mudahan ini tidak menjadi lebih luas,” kata Heru di Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Kementerian Kesehatan melalui Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan telah menerbitkan, Tata Laksana dan Managemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan melalui SuratKeputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022.

Surat Keputusan yang diterbitkan pada tanggal 28 September 2022 tersebut, bertujuan meningkatkan kewaspadaan dini sekaligus sebagai acuan bagi fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan penanganan medis kepada pasien gagal ginjal akut.

“Sudah ada surat edaran dari Kemenkes terkait hal ini, untuk mengantisipasi,” ucap Heru.

Pemprov DKI Jakarra telah bertemu dengan pihak Kemenkes, untuk menggunakan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta yang dianggap dapat digunakan sebagai meneliti penyebabnya yang masih misterius.

“Labkesda di daerah-daerah yang memegang itu akan bergabung di DKI dan menyamakan, sama untuk presisinya saya kira seperti itu. sehingga Semuanya sama untuk hasil ujinya,” imbuhnya.

Gagal ginjal akut diketahui menyerang anak dengan di rentang usia 6 bulan-18 tahun, paling banyak terjadi pada balita. Dengan gejala awalnya berupa infeksi saluran cerna dan gejala ISPA.

Selain itu, gejala khas adalah jumlah air seni yang semakin berkurang bahkan tidak bisa BAK sama sekali. Pada kondisi seperti sudah fase lanjut dan harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan seperti rumah sakit.

Kasus gagal ginjal akut di Indonesia dilaporkan sudah mencapai 206 kasus yang tersebar di 20 provinsi hingga Selasa (18/10/2022) kemarin.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tingkat kematian 99 kasus atau 48 persen. Angka kematian pasien yang dirawat khususnya di RSCM sebagai rumah sakit rujukan. (dan)

Exit mobile version