Bang Imam Minta Cek Ulang Data Kasus Stunting

depok

Wakil Wali Kota Depok sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Depok, Imam Budi Hartono. (Foto: Pemkot Depok)

INDOPOS.CO.ID – Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, balita stunting tak cuma dialami anak dari keluarga kurang mampu, namun kini fenomenanya adalah dari kalangan keluarga mampu. Oleh sebab itu, dirinya meminta perangkat daerah untuk menyisir kembali penyebab balita mengalami stunting.

Bang Imam sapaan akrabnya menyebut, berdasarkan data Publikasi Stunting 2022 terdapat 3.637 balita stunting di Kota Depok. Namun hanya 25 persen balita yang tercatat di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan 75 persen Non DTKS.

“Tolong camat dan lurah lihat data ini benar atau tidak, lihat benar-benar dia orang punya atau tidak. Kalau tidak punya (miskin) masukan ke DTKS bantu intervensi penanganan stunting,” kata Bang Imam saat Rakor TPPS Kota Depok, di Aula Teratai Lantai 1 Balai Kota Depk, Senin (14/11/22).

Bang Imam mengatakan, jika balita stunting benar berasal dari warga mampu penanganannya mudah. Cukup dengan sosialisasi tanpa harus intervensi lainnya.

“Tetapi kalau data ini salah, warga yang belum masuk ke DTKS maka kita masukan, biar dapat bantuan dari pemerintah,” tegasnya.

“Harus ada koordinasi antara Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok. Tiga dinas ini berkolaborasi untuk menentukan 75 persen (balita stunting) ini,” tandasnya. (mg18)

Exit mobile version