Produksi Sampah di DKI Capai 7.200 Ton Perhari

sampah

Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Edi Mulyanto dalam acara daring. (Nasuha/ INDOPOS.CO.ID)

INDOPOS.CO.ID – Masalah sampah, terutama sampah plastik menjadi persoalan Kota Jakarta. Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Edi Mulyanto mengatakan, setiap hari warga Jakarta memproduksi sampah hingga 7.200 Ton.

Dari angka tersebut, menurut dia, 30 persen merupakan sampah anorganik. “Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Bantar Gebang luas, kurang lebih 110 Hektar (HA). Setiap hari 7.200 Ton sampah dibuang ke sana,” ungkap Edi Mulyanto dalam acara daring, Selasa (29/11/2022).

Ia menyebut, dari sampah anorganik tersebut 30 persen adalah sampah plastik. Tentu produksi sampah tersebut harus menjadi perhatian, karena TPA milik Jakarta terbatas.

“Dari dulu sampai sekarang sampah menjadi masalah di Jakarta,” ucapnya.

Untuk mengatasi masalah sampah, menurut dia, Pemprov DKI melakukan pendekatan melalui agama untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Dan terbukti, kebijakan tersebut berhasil mengurangi 30 persen penggunaan kantong plastik.

“Kami sudah implementasi di Pasar Tebet, Jakarta Selatan dan berhasil mengurangi penggunaan kantong plastik hingga 30 persen,” ungkapnya.

Ia menambahkan, target pengurangan sampah di 2025 mencapai 30 persen. Tentu, kebijakan tersebut didukung oleh Pergub 142 terkait penggunaan kantong belanja ramah lingkungan.

“Kami sudah tetapkan di 3 sektor, yakni pusat perbelanjaan, pasar tradisional dan pusat swalayan (ritel),” bebernya.

“Pengawasan kami lakukan secara ketat, dan ada sanksi di dalamnya,” imbuhnya.

Kebijakan pendekatan berbasis agama, masih ujar dia, melibatkan Dewan Masjid Indonesia (DMI). Sebab, suara tokoh agama masih didengar oleh para jamaah.

“Tidak saja DMI, kami juga melibatkan gereja seperti pendeta untuk melakukan sosialisasi kebijakan ini,” ujarnya. (nas)

Exit mobile version