Pemprov DKI Jakarta Minta Maaf, Pendaftaran Penerima Manfaat KJMU Dibuka Kembali

Kartu-JakartaOne

KJP dan KJMU. (Diskominfotik)

INDOPOS.CO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali membuka pendaftaran untuk Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) karena adanya disinformasi tentang penerima KJMU.

Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) dari Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, menyampaikan permohonan maaf terkait disinformasi seputar Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang beredar luas.

Sejalan dengan hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan kini membuka akses pendaftaran kembali bagi semua mahasiswa penerima KJMU di tingkat provinsi.

“Mohon untuk mengakses laman resmi di P4OP.jakarta.go.id/kjmu. Untuk rekan-rekan mahasiswa yang berada di seluruh penjuru Indonesia, diharapkan agar segera melakukan pendaftaran ulang melalui laman tersebut, yaitu P4OP.jakarta.go.id/KJMU,” katanya kepada wartawan di Balaikota, Rabu (6/3/2024).

Menurutnya, saat ini, Pemprov DKI Jakarta terus melakukan verifikasi dan validasi data untuk semua penerima bantuan sosial.

“Proses ini tidak hanya berlaku untuk penerima bantuan biaya pendidikan, tetapi juga untuk semua penerima bantuan sosial di wilayah DKI Jakarta,” ujarnya.

Widyawati menjelaskan bahwa verifikasi dan validasi dilakukan untuk memastikan bahwa bantuan sosial yang diberikan tepat sasaran.

“Hal ini bertujuan agar warga penerima bantuan sosial adalah mereka yang benar-benar berhak menerimanya,” jelasnya.

Ia menuturkan, dalam jangka waktu satu bulan ke depan, melalui Dinas Pendidikan, dibuka komunikasi, kanal aduan, serta konsultasi terkait masalah bantuan sosial pendidikan, terutama Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).

“Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengakses melalui nomor WhatsApp 081585958706 atau telepon 021-8571012, serta situs web KJP.jakarta.go.id,” tuturnya.

Ia juga menyebutkan bahwa saat ini jumlah mahasiswa penerima KJMU dari Pemprov DKI Jakarta yang terdaftar mencapai 19.023 orang.

“Para mahasiswa ini tersebar di 124 perguruan tinggi, terdiri dari 110 perguruan tinggi negeri dan 14 perguruan tinggi swasta, menjangkau hampir semua provinsi di Indonesia,” pungkasnya. (fer)

Exit mobile version