INDOPOS.CO.ID – Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainah, menyatakan bahwa Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah tersebut untuk berperan aktif dalam menggalakkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) guna meningkatkan upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Salah satunya adalah menciptakan kondisi lingkungan yang bersih, pengelolaan sampah yang baik, dan menghindari terjadinya genangan air yang bisa menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk,” katanya dalam keterangan Senin (6/5/2024).
Menurutnya, kebersihan lingkungan merupakan faktor yang paling menentukan dalam penularan DBD.
Iin juga meminta kepada para kepala puskesmas, lurah, dan camat untuk terus mendorong masyarakat mereka agar meningkatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menyebarkan informasi tentang petugas pemantau jentik (jumantik) secara rutin setiap minggu di lingkungan mereka masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, Iin memberikan selendang merah kepada wilayah yang mengalami peningkatan kasus DBD berdasarkan angka kejadian DBD (incidence rate/IR) dari Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur.
Selendang merah diberikan kepada Kecamatan Matraman sebagai wilayah dengan tingkat IR DBD tertinggi dalam dua pekan terakhir, dengan persentase mencapai 27,76 persen, sementara apresiasi diberikan kepada Kecamatan Makasar sebagai wilayah dengan persentase kasus DBD terendah.
“Ini merupakan pekan kedua, dengan harapan bahwa monitoring dan evaluasi lingkungan akan dilakukan sehingga pengendalian penyebaran virus DBD dapat dilakukan dengan baik, memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,” ujar Iin.
Senada dikatakan, Camat Matraman, Bambang Pangestu. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan upaya seluruh elemen untuk menerapkan PHBS di lingkungannya.
“Meskipun wilayah kami memiliki angka tertinggi, kami tetap termotivasi dan optimis untuk menjadi lebih baik lagi,” kata Bambang.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Timur, jumlah kasus DBD tertinggi tercatat di Kecamatan Cakung, dengan total 239 kasus. Kemudian diikuti oleh Pasar Rebo dengan 187 kasus, Matraman (121), Pulogadung (114), Ciracas (165), Cipayung (131), Kramat Jati (151), Makasar (56), Duren Sawit (105), dan Jatinegara sebanyak 50 kasus. (fer)