Keterwakilan 30 Persen Perempuan di KPU dan Bawaslu Harus Sampai ke Daerah

pemungutan suara

Simulasi Pemilu (dok Kemkominfo)

INDOPOS.CO.ID – Demokrasi yang berkualitas harus melibatkan rakyat secara substantif dan langsung, termasuk kaum perempuan. Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Netty Prasetyani melalui gawai, Selasa (15/4/2022).

Ia menuturkan, keterwakilan perempuan di politik bisa mendukung peningkatan kualitas demokrasi. Menurutnya, perbedaan pengalaman yang dimiliki oleh perempuan yang tidak dialami oleh laki-laki menjadi salah satu alasan keniscayaan menghadirkan perempuan dalam ruang-ruang pengambilan kebijakan politik.

“Kehadiran perempuan dalam politik bukan hanya pada konteks ide atau gagasan, melainkan juga kehadiran fisik,” katanya.

“Keberadaannya dibutuhkan untuk melengkapi formulasi kebijakan dan arah pembangunan demokrasi yang berkualitas, pembangunan yang mengedepankan prinsip keadilan dan kesetaraan,” imbuhnya.

Ia mengatakan, keterwakilan 30 persen perempuan dalam KPU dan Bawaslu RI harus diikuti pula penempatan di lembaga penyelenggara pemilu di tingkat provinsi dan kota/kabupaten.

“KPU dan Bawaslu harus mampu menjadi lembaga yang memastikan hadirnya demokrasi berkualitas, demokrasi yang melayani rakyat,” ungkapnya. (nas)

Exit mobile version