INDOPOS.CO.ID – Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menginginkan, partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mempertahankan sikap tegasnya menolak penundaan Pemilu 2024. Meski terkadang partai politik cenderung mengedepankan kepentingan.
“Berharap sih itu sikap yang tulus dari PDIP, walau kita juga harus sadar akan kecenderungan pragmatisme parpol-parpol,” kata Peneliti Fomappi Lucius Karus melalui gawai, Jakarta, Selasa, (8/3/2022).
Ia mengatakan, ketegasan mempertahankan pembatasan dua periode masa jabatan Presiden itu harus dijaga. Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus tegas menentang keinginan segelintir orang yang ingin mengubah konstitusi untuk kepentingan memperpanjang masa jabatannya.
Sebab, pembatasan masa jabatan dalam konstitusi itu diputuskan berdasarkan pertimbangan yang rasional dan demokratis, maka mestinya sebagai negarawan yang demokratis dan menolak otoritarianisme.
“Jokowi harus bersikap tegas menolak wacana yang akan mereduksi niat baik pembatasan masa jabatan Presiden dalam konstitusi,” ujar Lucius.
Terpjsah, pengamat politik Ray Rangkuti
berpandangan sikap partai politik bisa berubah sewaktu-waktu, lantaran dinamika yang terjadi di lapangan.
“Saya tidak dapat memastikannya (sikap PDIP), Semua bisa berubah jika angin politik menghendaki hal sebaliknya,” tutur Ray.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, sikap yang dipilih partainya sejalan dengan sikap Presiden Jokowi. Terlebih statmen itu telah berulang kali bahwa, Jokowi menolak usulan penundaan Pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
“Presiden pernah menyatakan, sebagai pemimpin negara kalau ada yang mengusulkan perpanjangan yang mengusulkan jabatan tiga periode, itu menampar muka saya, ingin cari muka, itu justru menjerumuskan saya. Itu kan kata presiden,” ucap Hasto Hasto dalam diskusi rilis hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), Kamis (3/3/2022). (dan)