Cegah Sub Varian Omicron BA.2 dengan Vaksinasi Primer dan Booster

Juru Bicara Kemenkes

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid. Foto: kemkes.go.id

INDOPOS.CO.ID – Lonjakan kasus di beberapa negara di Eropa seperti Jerman, Prancis dan Inggris disebabkan oleh distribusi sub varian Omicron BA.2 yang kini menjadi varian mayoritas di beberapa negara.

Kendati sub varian Omicron BA.2 sudah terdeteksi di Indonesia, lonjakan kasus di Indonesia karena sub varian Omicron tersebut masih bisa dikendalikan hingga hari ini.

“Meski kita tengah dalam tren penurunan kasus dan indikator penanganan Covid-19 yang semakin membaik, perlu bagi kita untuk mempertahankan tren ini secara konsisten agar pandemi segera kita lalui. Kami imbau masyarakat untuk segera vaksinasi, baik vaksinasi primer maupun booster, untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus seperti yang saat ini terjadi di beberapa negara lain, seperti Jerman, Perancis, Inggris, Kanada,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Minggu (20/3/2022).

Nadia mengatakan target vaksinasi perlu dikejar lebih jauh dan lebih cepat lagi. Ini akan mempercepat pembentukan kekebalan kelompok di populasi penduduk Indonesia, terutama untuk mencegah kembali lonjakan kasus.

Hingga hari ini, vaksinasi dosis 1 telah diberikan kepada 194.654.514 (93,46%) penduduk. Kemudian vaksinasi dosis 2 telah diberikan kepada 153.832.549 (73,86%) penduduk. Lalu vaksinasi dosis 3 juga telah diberikan kepada 16.242.588 (7,80%) penduduk.

Terkait dengan survei serologi yang sebelumnya diumumkan, dr. Nadia mengingatkan masyarakat bahwa meskipun angka antibodi terhadap SARS-CoV-2 bagi responden cukup tinggi, namun bukan berarti masyarakat terbebas dari infeksi Covid-19. Antibodi yang tinggi berarti mampu mengurangi dampak gejala berat dan risiko kematian akibat terinfeksi COVID-19.

“Masyarakat harus sungguh-sungguh menyadari bahwa meskipun antibodi yang diproduksi tinggi setelah mendapatkan vaksinasi lengkap ditambah booster, kemungkinan untuk terinfeksi Covid-19 masih ada. Hanya saja risiko bergejala berat dan kematian akibat Covid-19 berkurang. Terutama bagi golongan lanjut usia dan yang memiliki komorbid sangat perlu mendapat perlindungan dari vaksinasi lengkap dan booster,” kata Nadia. (dam)

Exit mobile version