Covid-19 Melandai, DPR: Jangan Seolah-olah Bebas dan Euforia

covid-19

Ilustrasi - Tes PCR. Foto: dok Kemenkes

INDOPOS.CO.ID – Politisi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo mengatakan, penetapan kebijakan-kebijakan Hari Raya Idul Fitri harus dilihat secara holistik. Baik itu kebijakan mudik hingga kebijakan lainnya.

“Tentu ada evaluasi sebelum pemerintah menetapkan kebijakan, apalagi itu terkait Hari Raya Idul Fitri,” kata Rahmad Handoyo melalui gawai, Minggu (20/3/2022).

Evaluasi tersebut, menurut Anggota Komisi IX DPR RI ini, berkaitan dengan penanganan Covid-19 saat ini. Baik itu kondisi, kasus harian Covid-19, keterisian rumah sakit, fatality rate hingga semua hal yang berkaitan dengan indikator-indikator dalam penetapan kebijakan mudik lebaran.

“Jadi mudik atau tidak itu nanti didasari oleh evaluasi,” ungkapnya.

Ia menuturkan, saat ini kebijakan pelonggaran prokes sudah diberlakukan oleh pemerintah. Mulai dari penerbangan tanpa PCR dan antigen bagi mereka yang sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap. Hingga penyesuaian-penyesuaian di moda transportasi kereta.

“Di kereta (KRL) sudah tidak ada lagi jaga jarak. Dari penyesuaian ini kemudian bisa dilakukan evaluasi,” terangnya.

Ia menyebut, penyesuaian-penyesuaian saat ini tidak menimbulkan kasus yang signifikan dan memberatkan. Apalagi saat ini dibuka juga event GP Mandalika. “Itu semua akan kita evaluasi, dampaknya seperti apa?” ucapnya.

Dikatakan dia, melihat kondisi pandemi saat ini, pembukaan mudik lebaran 2022 sangat wajar. Tentu kebijakan tersebut harus dilakukan dengan kehati-hatian.

“Harus didukung kesadaran masyarakat dengan menerapkan prokes secara ketat,” ungkapnya.

“Meskipun kasus Covid-19 membaik tapi kita tidak bisa seolah-olah bebas. Karena pesan WHO pandemi Covid-19 masih belum selesai,” imbuhnya. (nas)

Exit mobile version