INDOPOS.CO.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika menyiapkan aplikasi, bandwidth dan pusat data untuk belanja kementerian/ lembaga. Langkah ini untuk mendukung Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) melayani belanja melalui e-katalog.
“Ini untuk memudahkan pelayanan, pelelangan melalui e-katalognya LKPP,” ujar Menteri Kominfo Johnny G Plate dalam keterangan, Sabtu (26/3/2022).
Ia menyebut, hingga akhir 2022 sedikitnya sudah tersedia 1 juta produk dalam daftar e-katalog. Ekosistem digital, menurut dia, perlu digunakan secara maksimal dalam keberpihakan produk dalam negeri.
“Baik itu teknologi informasi, pusat data maupun hilir dari teknologi informasi. Seperti digital payment hingga pemanfaatan QR Indonesian Standar yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai alat pembayaran digital,” terangnya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah telah menyiapkan semacam debit card untuk memperlancar kebutuhan belanja daerah. Untuk, menurut, Kementerian Kominfo akan memberikan dukungan secara afirmatif untuk alokasi pembelanjaan APBN sektor komunikasi dan informatika.
“Kami akan memberikan dukungan kepada LKPP melalui infrastruktur hulu hingga hilir dari teknologi informasi,” katanya.
Menurut dia, saat ini dunia mengalami tiga tantangan besar. Yakni pandemi Covid-19, terjadi disrupsi teknologi dan perang Rusia dan Ukraina.
“Banyak pemerintah dan kepala negara di dunia yang mengalami kesulitan mengambil langkah untuk mengatasi hambatan ekonomi,” ungkapnya.
“Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga baru saja menerbitkan instruksi untuk membeli produk hasil dalam negeri sendiri untuk konsumsi mereka. Dan Indonesia sendiri Presiden Jokowi menekankan bangga buatan dalam negeri,” jelasnya.
Langkah tersebut, dikatakan dia, untuk meningkatkan keberpihakan kepada pelaku industri dalam negeri. Apalagi di 2022 belanja pemerintah atau APBN besarnya Rp2.714 Triliun. Di antaranya untuk dibelanjakan produk-produk dalam negeri.(nas)