Ancaman Perubahan Iklim, Climate Smart Agriculture Jaga Produksi Pertanian

dedi

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi. Foto: Ist

INDOPOS.CO.ID – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi menyatakan, dampak Covid-19 telah meluluhlantakan seluruh sendi-sendi perekonomian.

Bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Bahkan, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mengingatkan akan terjadi dampak duar biasa dari bencanan non alam tersebut. Kondisi itu diperparah dengan perubahan iklim.

“Suhu semakin panas dan curah hujan yang maki tidak menentu, bahkan curah hujan di suatu tempat mengalami perubahan yang luar biasa dan berubah-ubah,” kata Dedi saat Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian secara virtual, Jumat (8/4/2022).

Perubahan iklim menyebabkan es di kutub utara dan selatan mencair, sehingga permukaan air laut meningkat. Alhasil air dari laut masuk ke daratan, padahal lahan pertanian ada lebih dari 70 persen berada di pesisir.

“Bisa kita bayangkan jika lahan pertanian bercampur, dengan air laut semua tanaman akan mati dan ini mengganggu sistem produksi kita,” tuturnya

Akibat perubahan iklim ekstrem, terjadi serangan hama penyakit tanaman di mana-mana dan sehingga menyebabkan sistem produksi di sentra pangan dunia terganggu.

“Akhirnya negara-negara produsen melakukan retriksi sehingga negara-negara produsen tidak melakukan ekspor, khawatir Covid-19 tidak berhenti sehingga menyebabkan ketersediaan pangan di pasar nasional menurun,” ucap Dedi.

Dalam situasi seperti tersebut, solusinya kurangi ketergantungan impor dengan genjot produksi dan produktivitas pangan, serta diservifikasi pangan lokal.

Ganti ketergantungan komoditas pangan impor dengan komoditas pangan lokal. Ini menjadi tugas dan peran penyuluh pertanian untuk menyampaikannya kepada masyarakat.

“Gunakan smart farming agar dapat menggenjot produksi pertanian kita. Smart Agriculture (CSA) dapat menyelamatkan produksi pertanian kita,” ujar Dedi.

CSA merupakan pengelolaan pertanian dalam sistem pangan dunia untuk dapat beradaptasi dalam kondisi perubahan iklim sekaligus menjadi aktor mitigasi. (dan)

Exit mobile version