Pendidikan Vokasi Kemaritiman Turut Percepat Pemulihan Ekonomi

sekolah

Siswa pendidikan vokasi tengah praktik. (dok Kemdikbudristek)

INDOPOS.CO.ID – Satuan pendidikan vokasi banyak mencetak sumber daya manusia (SDM) kompeten dan siap bersaing hingga global pascapandemi Covid-19. Dan bidang kemaritiman menjadi salah satu bidang pendidikan vokasi yang turut meningkatkan percepatan pemulihan ekonomi Indonesia.

“Keberhasilan pendidikan vokasi bidang kemaritiman ini dibuktikan melalui lulusan yang benar-benar menjawab dan memenuhi tantangan dunia kerja maritim level internasional,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto dalam keterangan, Rabu (20/4/2022).

Pasalnya, lanjut dia, ketautsesuaian (link and match) dengan mitra (stakeholder) nasional dan luar negeri, telah semakin mengarahkan kurikulum dan sistem pembelajaran pendidikan vokasi untuk menciptakan lulusan yang kompeten, terampil, unggul dan berdaya saing, serta tentunya berstandar internasional.

“Ratusan SDM lulusan kampus vokasi kemaritiman, serta ratusan hingga bahkan ribuan SDM lulusan lembaga kursus dan pelatihan vokasi kemaritiman terserap dengan cepat oleh perusahaan-perusahaan pelayaran dan perkapalan luar negeri,” bebernya.

Ia mencontohkan, dari sekian banyak kampus vokasi, SMK maupun Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) bidang kemaritiman di Indonesia, di antaranya terdapat dua institusi yang mencetak capaian-capaian yang berkelas dunia, yakni Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) dan LKP Overseas Training Center (OTC) Bali.

Sebagai perguruan tinggi vokasi, menurut dia, peran dan peluang dari SDM kompeten yang dihasilkan oleh Polimarin telah terbukti diakui dunia usaha, industri maupun kerja (DUDIKA). Kampus yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah ini melayani bidang kemaritiman, khususnya pelayaran dan kepelabuhanan.

“Polimarin berhasil mencetak SDM maritim yang unggul melalui kerja sama dengan DUDIKA, sehingga memperoleh output para alumni yang berkompeten sesuai kebutuhannya,” katanya.

Lebih jauh Wikan menjelaskan, keterlibatan DUDIKA dalam program “link and match” tersebut terdiri atas input di mana industri meminta kriteria dan standar SDM yang mereka inginkan, process yakni industri terlibat dalam membangun kurikulum serta mendidik mahasiswa sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.

Dan output di mana industri terlibat dalam menentukan capaian pembelajaran, bahkan profil lulusan sesuai bidang keahlian dan penempatan di industri nantinya serta outcome yakni Polimarin dan DUDIKA membangun sistem yang berkelanjutan. (nas)

Exit mobile version