Hepatitis Akut Misterius Anak Tak Berkaitan Vaksin Covid-19

Jantung Manusia

Ilustrasi hepatitis. Foto: iStockdotcom

INDOPOS.CO.ID – Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Prof. Hanifah Oswari menegaskan, hepatitis akut misterius pada anak yang melanda sejumlah negara di Dunia, termasuk Indonesia tidak ada kaitannya dengan vaksinasi Covid-19.

Indonesia melaporkan kasus tersebut dengan tiga pasien anak dirawat di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta meninggal dunia, dalam kurun waktu berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

“Itu tidak benar. Karena kejadian hepatitis akut saat ini tidak ada (hubungan) dengan vaksin Covid-19,” kata Hanifah dalam jumpa pers virtual, Jakarta, Kamis (5/5/2022).

Meski ada berhubungan dengan virusnya, tapi belum diberikan informasi bahwa itu berhubungan secara langsung maupun menjadi penyebab utama hepatitis akut misterius tersebut.

Sejumlah peneliti menemukan adenovirus, yang terdeteksi pada 74 kasus di luar negeri setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F tipe 41.

Sementara SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.

Kasus hepatitis biasanya disebabkan infeksi virus hepatitis A, B, C, D, atau E. Namun, pada kasus yang menimpa anak-anak tersebut tidak ditemukan jejak virus hepatitis.

“Jadi virus-virus yang tadi kita sebutkan (antara lain, adenovirus tipe 41, juga ada virus HBV dan lainnya) itu diduga karena masih mungkin kejadian yang bersamaan, tapi bukan sebagai penyebab langsungnya,” terangnya.

Ia menyatakan, bahwa virus Corona penyebab Covid-19 belum dapat menentukan penyebab utama kasus hepatitis akut misterius. Terlebih dengan keberadaan vaksinasinya.

“Karena itu, menghubungkan virus Covid-19 sendiri dengan penyakitnya sudah belum bisa ditentukan, apalagi dengan vaksin Covid-19. Berita seperti itu saya kira perlu diluruskan,” ujar Hanifah.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO pertama kali menerima laporan hepatitis misterius pada 5 April 2022 dari Inggris Raya dengan 10 kasus. Mereka yang terinfeksi ialah anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai kejadian luar biasa (KLB), jumlah laporan terus bertambah. Tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.(dan)

Exit mobile version