Dari Pemilu Filipina, KPU: Tingkatkan Kualitas Demokrasi Berkeadilan Gender

kpu

Tim pemantau pemilu di Filipina. Foto: dok KPU

INDOPOS.CO.ID – Ada banyak sekali pengalaman dan kebijakan yang menarik yang bisa dipelajari di Filipina untuk meningkatkan kualitas praktik demokrasi elektoral yang berkeadilan gender.

Pernyataan tersebut diungkapkan Anggota KPU RI Idham Kholik dalam keterangan, Selasa (10/5/2022). Anggota KPU yang dipercaya menjadi pemantau internasional dan menjadi saksi pada modernisasi pemilu di Filipina ini mengatakan, modernisasi pemilu meningkatkan kepercayaan nasional dan internasional kepada Filipina.

“Juga menjadikan Filipina salah satu negara yang layak dicontoh untuk pemungutan suara di Asia,” katanya.

Menurut dua survei independen, mayoritas pemilih Filipina 89 persen mempercayai hasil pemilu tahun 2019 dan 90 persen sangat puas dengan sistem pemilihan otomatis.

Sebelumnya, Republik Filipina menyelenggarakan Pemilu nasional dan lokal pada Senin (9/5/2022). Pemilu di negara tersebut berdampak positif bagi ekonomi dan stabilitas pemerintahan.

Pada pemilu tersebut, diperebutkan 77 posisi nasional, 18.103 posisi lokal, dengan 55.572 kontestan. Survei Pulse Asia pada 2019 mengungkapkan, bahwa 9 dari 10 orang Filipina menginginkan masa depan pemilu menjadi otomatis berkat kecanggihan alat Vote Counting Machine (VCM).

Alat ini mampu memindai surat suara dan menerbitkan struk bukti hasil perhitungan suara dari pilihan pemilih di setiap TPSnya.

Seluruhnya ada 106.000 mesin VCM yang disiapkan oleh Smartmatic, sebuah perusahaan alat pemilu canggih yang telah terbukti dalam berbagai
pengujian Pilpres di lebih dari 70 negara. Random Manual Acak (RMA) telah menunjukkan akurasi VCM dibandingkan dengan penghitungan manual.

Di Filipina seluruhnya ada 37.000 lebih bilik suara dengan 1.800 pusat konsolidasi dan audit. Dukungan teknologi juga dilakukan untuk daerah yang belum terjangkau internet, yaitu dengan alat yang dapat mentransmisi hasil ke satelit. (nas)

Exit mobile version