Pemerintah Tingkatkan Ekosistem Kemitraan Satuan Diksi dengan Dudi

Pemerintah Tingkatkan Ekosistem Kemitraan Satuan Diksi dengan Dudi - wikan sakarinto 1 - www.indopos.co.id

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset, Teknologi Wikan Sakarinto. Foto: Nasuha/INDOPOS

INDOPOS.CO.ID – Pemerintah terus meningkatkan ekosistem kemitraan antara satuan pendidikan vokasi dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Penguatan kemitraan tersebut melalui penandatanganan dokumen perjanjian kerja sama (PKS) antara Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi (Diksi) dengan enam DUDI dan satu asosiasi.

“Kemitraan yang dibangun agar ada keselarasan proses pembelajaran dengan kebutuhan industri,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset, Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto dalam keterangan, Sabtu (21/5/2022).

Pada era yang kian dinamis saat ini, menurut Wikan, pendidikan vokasi memiliki posisi strategis dalam mencetak tenaga kerja terampil yang sesuai standar industri. Dan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) vokasi yang mampu meningkatkan daya saing industri.

“Artinya, vokasi hari ini sangat berkaitan bahkan berkontribusi pada keekonomian negara,” katanya.

Wikan menjelaskan, untuk “link and match” memang tidak hanya sekadar penandatangan kerja sama. Namun juga dengan penerapan kurikulum baru.

“Tahun ini tercatat 5.554 SMK menerapkan kurikulum baru atau 70 persen dari jumlah SMK Tanah Air,” bebernya.

Ia menambahkan, kemitraan yang dibangun harus diupayakan melalui pola kerja sama yang saling menguntungkan (mutual benefit). Sebagai penerima manfaat atau pengguna lulusan SDM vokasi, DUDI harus digandeng untuk berperan aktif mulai dari proses penyusunan kurikulum yang sesuai kebutuhan hingga pada penyerapan lulusannya.

“Tantangan yang dihadapi satuan pendidikan vokasi adalah mengejar ketertinggalan dari DUDI di sisi teknologi dan inovasi yang bergerak lebih cepat dibandingkan dunia pendidikan,” terangnya.

Wikan mengungkapkan, dalam kerja sama tersebut menjadi langkah awal penguatan soft skills, hard skills, dan pengenalan karakter budaya kerja bagi peserta didik vokasi. Dengan semakin banyaknya industri yang terlibat, menurutnya, mampu mendorong DUDI lainnya untuk turut berkontribusi terhadap pendidikan vokasi.

Sebelumnya, enam industri melakukan PKS dengan Ditjen Diksi di antaranya Childfund International, PT Komatsu Indonesia, PT Pegadaian, PT Tira Austenite, PT Educa Sisfomedia Indonesia (Gamelab), Oracle Academy, dan PT Commeasure Solutions Indonesia (Reddoorz).

Sasaran kerja sama yang tercantum dalam PKS, meliputi implementasi paket 8+1 link and match yang dituangkan dalam ruang lingkup perjanjian tersebut, yaitu penyelarasan kurikulum dengan DUDI; pembelajaran berbasis proyek riil dari industri; peningkatan kompetensi bagi instruktur/guru/dosen, tenaga kependidikan dan peserta didik melalui magang dan pelatihan.

Dan pelaksanaan praktik kerja lapangan; pelaksanaan sertifikasi kompetensi sesuai standar dan kebutuhan dari industri; penyediaan instruktur/guru/dosen tamu dari industri di satuan pendidikan vokasi; fasilitasi riset terapan untuk dukungan teaching factory; komitmen industri merekrut lulusan pendidikan vokasi; serta ditambah fasilitasi pemberian beasiswa. (nas)

Exit mobile version