Roadshow ke Sumbar Kepala BKKBN Temu Kader Tingkatkan Pengetahuan Cegah Stunting

bkkbn

Penyerahan bantuan secara simbolis oleh Kepala BKKBN Republik Indonesia kepada keluarga RTLH Berupa Sembako dan Bantuan Bapak Asuh untuk Lima Orang Anak Stunting berupa uang Rp. 10.000 selama 60 hari oleh TPK. Foto: Ist

INDOPOS.CO.ID – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), menyelenggarakan Roadshow Mupen Se-Sumatera Barat, Senin (30/5/2022).

Rangkaian acara juga meliputi Lunching Dapur Sehat Atasi Stunting dan Peningkatan Pengetahuan Kader Dalam Pencegahan, Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sijunjung.

Acara di mulai dengan Kegiatan Road Show Mupen KB dan Pustaka Keliling dengan menyampaikan materi edukasi terkait stunting, memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa menyiapkan anak-anak yang sehat dan cerdas.

“Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi dengan ketahanan pangan yang sangat baik, peran Ninik Mamak, Alim Ulama, Cerdik Pandai, Bundo Kandung serta Orang Rantau tentunya bisa membantu menyiapkan Generasi Sehat dan Cerdas di Sumatera Barat” terang Kepala BKKBN Dokter Hasto Wardoyo.

Launching Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) ini memiliki tujuan untuk membantu keluarga-keluarga beresiko stunting dari mulai catin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak hingga balita dengan keterbatasan memenuhi makanan bergizi, dibantulah oleh sekitarnya keluarga-keluarga sekitarnya dengan budaya gotong rotong yang difasilitasi Pokja Kampung KB atau TPPS Kelurahan/Desa/Nagari.

“Kegiatan Temu Kader Pogram Bangga Kencana, yang juga ada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) ini kali dapat dijadikan sebagai momentum untuk memastikan dan memperkuat komitmen secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama pula yaitu mewujudkan masyarakat, bangsa negara yang sejahtera, aman dan mandiri”, Kata Wagub Sumatera Barat Dr. Ir. Audy Joinaldy, S.Pt., M.Sc., M.M., IPM, ASEAN.Eng

Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir juga mengatakan hal senada.
“Mengatasi stunting dimulai dari dapur yang sehat, launcing dashat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting, yakni keluarga yg memiliki calon pengantin, ibu hamil,ibu menyusui, baduta/balita,” katanya.

Dalam upaya mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan meminimalisir resiko stunting, maka berbagai usaha dilakukan.

Bupati Sijunjung Benny menambahkan, pemerintah secara serius menyokong tujuan tersebut.

” Saat sekarang ini kita berada di salah satu Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Data RTLH berdasarkan penapisan pada Pendataan Keluarga 21 terhadap keluarga beresiko stunting. Berbagai lintas sektor dan instnasi
hadir untuk mengambil bagian, berkontribusi untuk mencegah stunting, menjadikan Rumah Tidak Layak Huni menjadi Rumah Layak Huni,” ujarnya. (ney)

Exit mobile version