Bertemu Moeldoko Nelayan Biak Ungkapkan Keinginan Perluasan Pasar Ekspor

Dr.Moeldoko

Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko (baju Putih) temui nelayan saat meninjau Unit Pengelolaan Ikan di Sentra Kawasan Perikanan Terpadu (SKPT) Biak Numfor, Selasa (31/5/2022)

INDOPOS.CO.ID – Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Moeldoko menyempatkan menemui para nelayan, saat meninjau Unit Pengelolaan Ikan (UPI) di kawasan Sentra Kawasan Perikanan Terpadu (SKPT), kabupaten Biak Numfor, Selasa (31/5).

Moeldoko didampingi Deputi V Kepala Staf Kepresidenan RI Jalewaswari Pramodhawardani dan Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, saat melihat langsung hasil tangkapan ikan nelayan. Dalam pertemuan singkat tersebut, Moses salah satu nelayan Biak mengungkapkan keinginannya untuk bisa memperluas ekspor ikan.

“Kami berharap bisa ekspor ikan ke beberapa negara. Saat ini, ekspornya masih ke Singapura saja,” ucap Moses dari atas kapal.

Menanggapi hal itu, Moeldoko menegaskan, bahwa pemerintah pusat memberikan perhatian serius terhadap peningkatan potensi kelautan dan perikanan di kabupaten Biak Numfor. Salah satunya, dibuktikan dengan pembangunan Sentra Kawasan Perikanan Terpadu (SKPT).

“Adanya SKPT ini bentuk komitmen pemerintah pusat mendukung penuh industri perikanan dan kelautan di Biak,” tegas Moeldoko.

Ia juga membeberkan sejumlah dukungan lain yang diberikan oleh pemerintah. Diantaranya, kelengkapan sarpras dan infrastruktur pendukung. Seperti pelabuhan Perikanan Fandoi sebagai lokasi pendaratan ikan yang dilengkapi ketersediaan listrik dan air bersih, kapal penangkap ikan dan peralatannya, serta Integrated Cold Storage berkapasitas 200 ton.

“Sesuai arahan Presian semua dukungan itu untuk peningkatan kesejahteraan nelayan-nelayan kecil,” kata Moeldoko.

Moeldoko juga memastikan, pemerintah terus bekerja untuk menjadikan Biak sebagai hub ekspor sekaligus konsolidasi produk eksor dari wilayah Papua, yakni Jayapura, Timika, Sorong, dan Manokwari.

“Sehingga ke depan perluasan pasar ekspor bisa dilakukan secara langsung dan berkelanjutan. Seperti ke Malaysia, Vietnam, Jepang, Palau, Korea, dan Hongkong,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap menyatakan, dalam setahun produksi perikanan di Biak mencapai 144,9 ribu ton atau berkontribusi hingga 13,7 persen untuk perikanan nasional. Sedangkan secara keseluruhan, potensi perikanan yang masuk wilayahnya mencapai 1 juta ton lebih.
Untuk mewujudkan itu, harapan nelayan butuh perbaikan infrastruktur pendukung, terutama pada pelabuhan dan bandara.

“Kami berharap ada perbaikan pada bandara Fran Kaisiepo. Dan rute Internasional bisa dibuka kembali. Sehingga ekspor ikan dari Biak bisa langsung ke Tokyo, Hawai, atau Sydney,” sambung Herry.

Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPPNRI) 717 yang meliputi perairan laut di Teluk Cendrawasih dan Samudera Pasifik, adalah salah satu wilayah pengelolaan perikanan andalan bagi Indonesia. Wilayah perairan tersebut banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di Kabupaten Biak Numfor selama ini. Produk unggulannya, kan pelagis besar seperti Tuna Mata Besar, Madidihang, dan Cakalang, yang potensinya sangat besar secara ekonomi. (ney)

Exit mobile version