INDOPOS.CO.ID – Pakar Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama meminta, pemerintah meningkatkan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS), menyusul melonjaknya kasus harian Covid-19.
Jumlah kasus terkonfirmasi positif meningkat signifikan. Berdadar data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada, Senin (13/6/2022) tercatat ada 591 kasus. Angka kesembuhan 390 orang dan kasus kematian dilaporkan sembilan orang.
Terlebih peningkatan kasus beberapa hari terakhir disebut-sebut tentang kemungkinan peran sub varian BA.4 dan BA.5. Tercatat ada empat kasus di Bali (sebagian warga negara asing) dan ada empat kasus di Jakarta.
“Pemeriksaan Whole Genome Sequencing harius ditingkatkan, dan juga peneylidikan epidemiologis pada setiap orang dari lebih 500-an kasus orang sehari itu perlu juga ditingkatkan,” kata Tjandra melalui gawai, Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Upaya tersebut perlu dilakukan, agar situasi penyebab kenaikan kasus menjadi jelas dan kebijakan diambil juga berbasis bukti yang nyata.
“Jumlah kasus sehari sudah lebih dari 500 orang, maka baiknya juga disampaikan ke masyarakat tentang bagaimana, sebenarnya pola varian atau sub varian saat ini menyerang warga kita,” tutur Tjandra.
BA.4 dan BA.5 pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada Januari dan Februari 2022. Sejak itu menjadi varian paling dominan. Afrika Selatan telah melihat peningkatan pesat dalam tes positif Covid-19, dan pihak berwenang percaya BA.4 dan BA.5 bertanggung jawab atas peningkatan tersebut.
Kemenkes telah melaporkan ada 4 kasus Omicron baru BA.4 dan BA.5. Kasus tersebut ditemukan di Bali dengan seluruhnya sudah divaksinasi lengkap.
Semua kasus tersebut menjangkit pria berisia 27, 34, 45, dan 57 tahun. Satu kasus merupakan warga negara Indonesia dan 3 lainnya merupakan WNA. Dari keempat kasus itu, satu orang bergejala ringan dan tiga tidak bergejala.(dan)