Ini yang Harus Dilakukan Agar Bahasa Daerah Tak Punah

Kemendikbudristek

Koordinasi Badan Bahasa Kemendikbudristek dengan badan bahasa daerah. Foto: Kemdikbudristek for indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi salah satu provinsi target revitalisasi bahasa daerah oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Hal ini untuk mendorong generasi muda untuk menjadi penutur aktif bahasa daerah. Sehingga semakin tinggi minat dan semangat kaum muda mempelajari bahasa daerah melalui berbagai media yang tersedia saat ini.

“Kepunahan bahasa terjadi, terutama karena para penuturnya tidak lagi menggunakan dan/atau mewariskan bahasa tersebut kepada generasi berikutnya,” ujar Kepala Badan Bahasa, Kemendikbudristek, E Aminudin Aziz dalam keterangan, Sabtu (18/6/2022).

Menurut dia, bahasa akan hidup jika selalu digunakan dan revitalisasi dilakukan untuk menghambat agar bahasa daerah tidak punah.

“Oleh karena itu, prinsip kami pada revitalisasi bahasa kali ini adalah bagaimana bahasa daerah itu dapat dipakai secara meluas oleh semua penutur bahasa itu, terutama generasi mudanya,” katanya.

Ia meyakini, dengan menanamkan kecintaan terhadap bahasa daerah pada generasi muda agar di masa depan ada yang melestarikan kekayaan bahasa daerah. Upaya revitalisasi bahasa daerah, menurutnya, melibatkan pemerintah, masyarakat, pengiat dan sekolah. “Agar di masa depan ada pemilik dan penutur aktif bahasa daerah yang berasal dari kaum muda,” ucapnya.

“Para penutur bahasa daerah kian menurun kapasitas dan kualitasnya dari waktu ke waktu dikarenakan penutur asli berpindah tempat (ada pernikahan silang antarsuku, antaretnis, antarbahasa, ataupun antarnegara), bahasa daerah sudah tidak digunakan sebagai alat komunikasi,” imbuhnya. (nas)

Exit mobile version