Kolaborasi Praktisi dan Akademik Dongkrak Kompetensi Mahasiswa

webinar

Webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) yang diselenggarakan secara daring di Jakarta. Foto: Zoom/Indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginginkan program Praktisi Mengajar dapat melahirkan lulusan kompeten dalam bidang akademik maupun profesional di dunia industri.

Direktur Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Sofwan Effendi mengatakan, program itu menjadi salah satu bagian Merdeka Belajar yang telah diluncurkan beberapa waktu lalu.

“Kita ingin para lulusan mempunyai paket lengkap baik secara akademik maupun profesional di dunia industri agar siap pakai, siap kerja, dan siap berwirausaha,” kata Sofwan dalam acara daring, Jakarta, Senin (27/6/2022).

Melalui program tersebut mahasiswa akan mendapatkan pengalaman langsung dari praktisi profesional sesuai bidangnya. Mahasiswa lebih banyak mendapatkan kompetensi akademik, kepakaran, cara berpikir, cara pemecahan problem.

“(Mahasiswa) langsung dihadapkan pada problem riil dari pengalaman yang disiapkan atau disampaikan para praktisi yang dihadirkan di kampus,” tutur Sofwan.

Syarat bergabung menjadi pengajar, praktisi bisa mengajukan pendaftaran ke perguruan tinggi dan program studi (prodi) yang dipilih, sesuai kebutuhan serta kompetensi melalui laman praktisimengajar.id.

Selanjutnya, dosen di perguruan tinggi juga dapat mengajukan permintaan praktisi yang dibutuhkan. Program tersebut merupakan kolaborasi antara akademik dengan praktisi, bukan pesaing atau mengganti.

“Selain mendidik dan membimbing mahasiswa dari sisi keilmiahannya di kelas, dosen membutuhkan pengalaman di dunia industri. Begitupun dengan praktisi, mereka membutuhkan ilmu melandasi kompetensinya,” imbuh Sofwan.

Kepala Program Praktisi Mengajar, Gamaliel Waney telah bekerja sama dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) di seluruh Indonesia agar dapat bergabung. Juga mengundang institusi-institusi di industri dari perusahaan benefit.

“Kami mengundang jejaring-jejaring praktisi lewat asosiasi dan komunitas, dan kami sangat terharu sekali melihat bagaimana respon-respon positif dari praktisi di bidang budaya. Itu sangan positif sekali,” ungkap Gamaliel. (dan)

Exit mobile version