INDOPOS.CO.ID – Direktur Kursus dan Pelatihan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nahdiana mengatakan, revolusi industri 5.0 yang tengah berjalan saat ini menjadikan internet of things (IoT) sebagai tolok ukur utama di segala segmen tidak terkecuali di dunia pendidikan.
Oleh karena itu, menurut dia, sebagai salah satu penyelenggara pendidikan vokasi, LKP juga dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dan terus bertransformasi, salah satunya dengan menyelenggarakan kursus dan pelatihan secara daring.
“Kami di Kemdikbudristek terus berupaya untuk mendukung dan memfasilitasi transformasi pendidikan di Indonesia,” kata Nahdiana dalam keterangan, Senin (29/4/2024).
Penggunaan kursus daring, lanjut Nahdiana, juga akan memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi masyarakat, agar bisa meningkatkan skills dan kompetensi dalam rangka pengembangan diri mereka. Tidak hanya itu, kursus daring juga diyakini dapat menjangkau target peserta didik yang lebih luas.
“Melalui kursus daring, sekali lagi kami berharap jangkauan pendidikan yang berkualitas akan lebih luas,” ujarnya.
Kegiatan pengimbasan praktik baik penyelenggaraan kursus daring sendiri dilakukan secara serentak di lima kota yang berbeda, yaitu di Kabupaten Pringsewu, Kota Cimahi, Kota Bogor, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Grobogan.
Fokus utama dalam pelatihan ini adalah bagaimana dapat memberikan kemudahan akses pendidikan dengan biaya terjangkau bagi masyarakat yang membutuhkan. Detailnya adalah bagaimana peserta didik yang berada di daerah terpencil dapat merasakan bagaimana belajar dengan instruktur-instruktur kompeten dari lembaga-lembaga berkualitas. Selain itu sertifikat yang didapatkan oleh lulusan program kursus daring dapat diakui dunia kerja.
Pada kesempatan yang sama, Heni Tishaeni, selaku perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Cimahi mengatakan, penyelenggaraan kursus daring dan peluangnya ini sangat luar biasa seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi saat ini.
“Kursus daring memudahkan dalam artian pembelajaran lebih efektif dari sisi biaya dan waktu,” kata Heni.
Diketahui, Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek menggelar kegiatan Pengimbasan Praktik Baik Penyelenggaraan Kursus Daring. Kegiatan dilakukan serentak di 5 kota berbeda dengan tujuan untuk melakukan transformasi pendidikan vokasi yang inovatif dan adaptif melalui layanan kursus daring di lembaga kursus dan pelatihan (LKP).
Selain mendorong inovasi LKP, kegiatan pengimbasan praktik baik penyelenggaraan kursus daring juga menjadi bentuk komitmen Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, khususnya Direktorat Kursus dan Pelatihan dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan vokasi yang relevan dengan tuntutan perkembangan zaman.
Terlebih, potensi bagi platform kursus daring untuk terus berkembang. Hasil survei yang dikeluarkan oleh Mckinsey menunjukkan bahwa jumlah pengguna jasa kursus daring pada tahun 2021 mencapai 220 juta orang, atau naik 92 persen karena pandemi Covid-19. (nas)