Waspadai Konten Negatif, Penipuan hingga Hoaks saat Berselancar di Internet

dunia maya

Ilustrasi dunia maya. Foto: dok indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Pendidikan literasi sangat penting dalam pemanfaatan teknologi digital. Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) Semuel Abrijani Pangerapan dalam keterangan, Senin (18/7/2022).

Ia menuturkan, penggunaan internet banyak membawa pengaruh. Dari konten-konten negatif penipuan online hingga berita bohong (hoaks). Untuk itu, peningkatan teknologi harus diimbangi kapasitas literasi digital yang mumpuni.

“Itu (kemampuan literasi digital) untuk apa? Agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak, dan tepat guna,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho mengatakan, bahwa masyarakat perlu mempelajari cara membedakan fakta dengan hoaks.

“Audit sosial ini adalah metode untuk mencari tahu apakah profil atau konten yang kita lihat media sosial adalah fakta atau buatan. Kita perlu punya skill, perlu punya kemampuan untuk melakukan periksa fakta mandiri, apakah itu editan di konten video ataupun foto,” katanya.

Data dari Kemenkominfo terkait berita bohong atau hoaks menunjukkan masih ada masyarakat yang menyebarkan hoaks. Pada 2021 sebanyak 11,9 persen responden mengakui telah menyebarkan hoaks dan 11,2 persen di 2020.

Sebelumnya, Kemkominfo melibatkan Mafindo memberikan pelatihan kebal hoaks di Kendari. Kegiatan tersebut menyasar masyarakat, komunitas guru hingga mahasiswa. (nas)

Exit mobile version