Kunjungi Konawe Selatan, Mentan Ajak Pemda dan Petani Tingkatkan Produksi

mentan

Mentan Syahrul Yasin Limpo di hadapan peserta tanam serempak padi yang dlaksanakan di Desa Cialam Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Foto: Kementan untuk indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Indonesia dalam tiga tahun terakhir menjadi negara kedua terbesar di Asia Tenggara dalam memproduksi padi. Hal itu disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di hadapan peserta tanam serempak padi yang dlaksanakan di Desa Cialam Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Sektor pertanian ke depan menurutnya akan semakin maju dan lebih baik dari hari ini dengan syarat kerja-kerja dalam pembangunan pertanian harus lebih keras, terencana, dan sistematis.

“Kita tinggal tentukan, mau pilih komoditas yang bisa dipanen 2 bulan, 6 bulan, 1 tahun, atau bisa juga dikombinasikan, itu semua orang bisa lakukan. Dan tadi saya lihat, begitu semangat dan bagus banget, saya saksikan kalau tidak malam saya mau naik motor lihat kiri-kanan,” kata Mentan, Jumat (19/8).

Mentan menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian bersama petani dan pemerintah daerah terus melakukan upaya peningkatan produksi pangan terutama padi dalam rangka ketahanan pangan, salah satunya dengan IP 300.

“Tanam 3 kali tentu akan mengoptimalisasi potensi produksi dan pendapatan. Masak sih kita cuma tanam dua kali?, terus 1 masa tanam dibuang?, kalau hitung-hutungan luas yang tadi pak Gub sampaikan, ada potensi tambahan 30 miliar,” jelas Mentan.

Sementara itu, Gubernur Sultra Ali Mazi yang mendampingi Mentan mengatakan sejak 2019, Sultra surplus beras. Bahkan menurutnya pada tahun 2021 sebanyak 1.000 ton beras dikirim dari wilayahnya ke Sulawesi Utara melalui Perum Bulog.

“Khusus potensi luas baku sawah di Konawe Selatan seluas 2.040.095 hektar dan sekarang ini kita berada di Kecamatan Konda, Desa Cialam Jaya dengan hamparan sawah seluas 1.391 hektar,” kata Gubernur.

Terus berproduksinya sektor pertanian terutama pertanian tanaman pangan dan perkebunan menurut Gubernur Sultra, Ali Mazi diakui berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di wilayahnya.

Menurutnya, perekonomian Sulawesi Tenggara pada triwulan II 2022 tercatat tumbuh positif sebesar 6,09 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,07 persen, dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,44 persen.

“Hal ini tidak terlepas karena peran sektor pertanian dalam mendukung ekonomi daerah. Untuk itu, Pemprov Sultra terus memberikan perhatian besar terhadap pembangunan sektor pertanian karena sebagaian besar mata pencaharian penduduk Sultra berasal dari sektor ini,” pungkasnya. (srv)

Exit mobile version