Menko PMK: Polbangtan Kementan Ujung Tombak Regenerasi Petani Indonesia

Dairy-farm-Polbangtan

Stafsus Menko PMK Prof Dr Ravik Karsidi, MS (tiga kanan) bersama Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana (dua kanan). Foto : BPPSDMP Kementan for Indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Pendidikan vokasi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) merupakan ujung tombak regenerasi petani. Bangsa dan negara sandarkan harapan pada kehadiran SDM milenial andal, kompetitif dan berkompeten di bidang pertanian, guna mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia di masa mendatang.

Harapan tersebut dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendy yang disampaikan Staf Khusus Menko PMK, Prof Dr Ravik Karsidi, MS pada Kuliah Umum bertajuk ´Penyiapan SDM Unggul Pertanian Melalui Pendidikan Vokasi untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan´ di Polbangtan Malang, Malang, Jatim pada Jumat (19/8/2022).

“Dapat dikatakan, Polbangtan merupakan ujung tombak dalam menyiapkan tenaga kerja pertanian yang andal. Di tangan lulusan Polbangtan, kita menyandarkan harapan untuk ketersediaan produksi pangan di masa depan,” kata Ravik Karsidi seraya menyampaikan salam dari Menko PMK Muhajir Effendy pada ratusan mahasiswa yang hadir kuliah umum didampingi Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana dan para wakil direktur (Wadir).

Menurutnya, suksesnya upaya swasembada pangan nusantara dan masa depan ketahanan pangan Indonesia bergantung pada generasi petani milennial. Oleh karena itu, di tangan Polbangtan, negara menyandarkan harapan kehadiran SDM milenial kompeten di bidang pertanian.

Di era globalisasi dan Revolusi Industri 4.0 seperti saat ini, katanya, intrusi teknologi digital telah menerobos hampir di segala bidang. Kendati demikian, satu hal yang pasti, manusia masih akan tetap makan dari hasil pertanian maupun hasil pengolahan produk pertanian.

“Momentum harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kemandirian pangan dan kesejahteraan petani harus bisa meningkat secara signifikan. Profesionalisme dan daya saing petani harus terus ditingkatan,” ujanya.

Harapan Menko PMK sejalan dengan upaya Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang petani milenial lulusan Polbangtan sebagai sosok muda, aktif, energik, dan inovatif adalah sosok ideal mahasiswa Polbangtan.

“Kita mau perguruan tinggi menjadi tonggak kekuatan negara ini untuk menghadirkan makan kepada 267 juta orang. Kita juga ingin perguruan tinggi memperkuat negara ini agar menjadi kuat,” ungkap Mentan Syahrul tiap kali berdialog dengan mahasiswa di seluruh Indonesia, khususnya mahasiswa Polbangtan.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengingatkan hal serupa bahwa sikap dan karakter jiwa yang baik dapat membentuk mahasiswa Polbangtan sebagai job creator dan job seeker bermental baja, pekerja keras dan cerdas menjadi wirausahawan milenial yang profesional.

“Generasi milenial khususnya di lingkup pendidikan vokasi Kementan harus beradaptasi memanfaatkan peluang dan memenangkan kompetisi,” kata Dedi.

Ketahanan Pangan
Sebagaimana diketahui, Polbangtan merupakan institusi pendidikan tinggi vokasi binaan BPPSDMP Kementan. Visi dan misi menjaga keberlanjutan pembangunan pertanian dengan menghasilkan SDM pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing.

Prof Ravik Karsidi mengingatkan Polbangtan Malang menjadi salah satu wadah untuk menciptakan SDM pertanian yang mandiri dan kompetitif baik dalam keterampilan teknis, pemanfaatan teknologi, serta paham akan model bisnis dan manajemennya.

“Bangun dan tingkatkan industri pertanian yang masih menjadi salah satu lapangan kerja terbesar. Ketika pandemi sangat berat melanda Indonesia dua tahun lalu, sektor pertanian terbukti mampu bertahan bahkan membantu meredam laju pengangguran,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Menko PMK Muhajir Effendy melalui Prof Ravik Karsidi menyampaikan apresiasi kepada seluruh tenaga pendidik dan kependidikan di Polbangtan Malang.

“Menko PMK berpesan, lanjutkan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dengan melakukan inovasi tanpa henti sekaligus menyiapkan SDM pertanian untuk ketahanan pangan di masa depan. Pertanian yang kuat akan mewujudkan kedaulatan pangan nasional yang kuat pula,” ujarnya.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana membuka kuliah umum dengan mengurai tentang Polbangtan Malang yang berlokasi di Lawang, Malang, yang menggelar program vokasi dalam berbagai ilmu terapan untuk mendukung pembangunan pertanian.

“Polbangtan Malang didukung 52 orang dan 1.083 mahasiswa dari 26 provinsi di seluruh Indonesia. Model pembelajaran berbasis Teaching Factory disingkat TeFa, di mana mahasiswa akan terbiasa bekerja sekaligus menumbuhkan jiwa kewirausahawan,” kata Setya BU yang akrab disapa Uud.

Polbangtan Malang juga telah bekerjasama dengan 50 Dunia Usaha Dunia Kerja (DuDiKa) seperti Charoen Phokphan Indonesia, PT Medion, PT Bisi Indonesia TBP, PT Nestle, PT Astra/sawit, Indolacto dan tujuh pemerintah daerah dan sSaat ini sekitar 86 alumni telah bekerja di sektor pertanian.

“Polbangtan Malang juga mengembangkan Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) baik bagi mahasiswa maupun masyarakat pada empat kabupaten melalui program Youth Enterpreneurship Supporting Services programme (YESS),” jelas Uud.

Adapun salah satu misi yang dijalankan oleh Polbangtan, katanya, merekrut anak-anak dari keluarga petani untuk mendapatkan pendidikan tinggi tanpa menomor-satukan prestasi akademiknya. Bagi anak-anak tersebut juga diberikan bantuan biaya pendidikan, sehingga diharapkan melahirkan petani milenial yang maju di era digital.

Turut hadir dalam kuliah umum tersebut, Plt Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Aris Darmansyah; Asisten Deputi Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Tinggi Asril, para wakil direktur Polbangtan Malang, civitas akademica dan mahasiswa Polbangtan Malang. (ibs)

Exit mobile version