Tim IAEA akan Kunjungi PLTN Zaporozhye di Ukraina

Rafael-Mariano-Grossi

Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) Rafael Mariano Grossi. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) Rafael Mariano Grossi mengatakan pihaknya bermaksud untuk secara pribadi mengunjungi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye di Ukraina dalam beberapa hari mendatang sebagai bagian dari misi pencarian fakta.

Pembangkit listrik tenaga atom terbesar di Eropa, di bawah kendali Rusia sejak Maret 2022 itu, berada dalam risiko pelepasan rladioaktif akibat serangan artileri Ukraina yang berulang.

Grossi mengharapkan untuk secara pribadi memimpin misi IAEA dalam beberapa hari mendatang. Ia tidak merincikan rute perjalanan menuju pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut, apakah melalui wilayah yang dikendalikan oleh Rusia atau Ukraina.

“Hal-hal seperti itu perlu disingkirkan mengingat mendesaknya situasi,” katanya seperti dilansir rt.com, Rabu (24/8/2022).

“IAEA ingin memeriksa integritas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) atau Nuclear Power Plant (NPP)
Zaporozhye. Kami akan berbicara dengan staf Rusia dan Ukraina di sana, dan membangun kehadiran permanen di lapangan,” kata Grossi.

Moskow telah berulang kali menyerukan inspeksi IAEA sejak PLTN Zaporozhye diserang pada pertengahan Juli 2022.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan artileri Ukraina menembaki pabrik tersebut, menggunakan senjata dan peluncur roket yang disediakan oleh NATO.

Namun Kyiv telah membantah bertanggung jawab dan menuduh Rusia menembaki situs nuklir untuk mendiskreditkan Ukraina.

Kyiv mengatakan tim IAEA hanya dapat melakukan perjalanan ke lokasi melalui Ukraina. Utusan tetap Rusia untuk organisasi tersebut, Mikhail Ulyanov, mengatakan pekan lalu bahwa inspeksi bisa dilakukan pada awal September, asalkan tidak ada campur tangan dari faktor eksternal yang tidak ada hubungannya dengan tujuan kunjungan IAEA.”

Rusia menginginkan kunjungan IAEA pada bulan Juni, kata Ulyanov, tetapi usulan itu gagal karena banyak hal yang harus dilakukan dari sekarang.

Pabrik Zaporozhye terletak di Energodar, sebuah kota di Ukraina selatan di bawah kendali pasukan Rusia sejak Maret. Staf sipil pabrik melanjutkan operasi tanpa hambatan sampai serangan artileri dimulai pada bulan Juli 2022.

Sementara AS dan sekutunya menuntut agar Rusia menyerahkan pabrik itu kembali ke Ukraina. Kyiv telah melontarkan gagasan tentang zona demiliterisasi sepanjang 30 kilometer di sekitarnya.

Namun Rusia telah menolak kedua tuntutan itu dengan alasan provokasi berulang yang dilakukan pasukan Ukraina. (dam)

Exit mobile version