MUI: Kualitas Bangsa Dilihat dari Buku yang Dibaca

mui

Wakil Ketua Umum MUI (Majelis Ulama Indonesia) KH Marsudi Syuhud dalam acara daring. Foto: Nasuha/ indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Wakil Ketua Umum MUI (Majelis Ulama Indonesia) KH Marsudi Syuhud mengatakan, buku adalah instalasi yang membentuk pribadi manusia. Buku juga, menurut dia, nutrisi menguatkan dan melemahkan pikiran manusia.

“Buku juga sekaligus penerang bagi pembaca dan kegelapan bagi pembaca,” ujar Marsudi Syuhud dalam acara daring, Rabu (31/8/2022).

Maka dari itu, dikatakan dia, tugas Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman (LPBKI) memberikan konten buku literasi pendidikan agama Islam. Untuk saat ini, menurut dia, sangat dibutuhkan buku yang membangun peradaban dan mengembangkan hukum yang tidak pernah bertambah dan kurang.

“Hukum di buku tahun lalu dan buku sekarang bisa berbeda. Dan ini menjadi tugas LPBKI,” katanya.

“Membangun adalah keharusan, bukan kerusakan. Konten buku membangun, bukan mencerai beraikan,” imbuhnya.

Ia mengatakan, membangun bangsa adalah suatu keharusan. Baik pembangunan fisik dari infrastruktur, IT hingga kebutuhan manusia lainnya. Namun demikian, pembangunan yang bersifat kemaslahatan anak bangsa pun harus dilakukan.

“Kualitas suatu bangsa dilihat dari kualitas buku yang dibaca. Sebab, buku berupa nilai. Nilai berangkat dari pikiran dan itu berangkat dari buku pendidikan,” ungkapnya.

Ia menyebut, negara kuat karena terintegrasi 3 hal, yakni integrasi wilayah, integrasi pimpinan dengan rakyat dan integrasi nilai. “Yang dijawab integritas nilai, pertanyaan apa sudah sesuai dengan agama kita? Sebab ini sering membuat gaduh, bingung dan bertanya-tanya,” ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua LPBKI Endang Soetari mengatakan, literasi dan pendidikan Islam menjadi kajian yang substansial. Untuk itu fungsi LPBKI, menurut dia, melakukan pentashihan buku dan konten keislaman.

“Kami di LPBKI melakukan dengan pengkajian, penilaian serta pelatihan,” ujarnya. (nas)

Exit mobile version