Komisi III DPR RI Apresiasi Program-Program Polda Jatim

Komisi III DPR RI Apresiasi Program-Program Polda Jatim - adies kadir - www.indopos.co.id

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Adies Kadir bersama Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Nico Afinta ketika diwawancara media usai rapat dengar pendapat saat kunjungan kerja spesifik di Polda Jatim. Foto: Humas Polda Jatim

INDOPOS.CO.ID – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) mendapat apresiasi dari Komisi III DPR RI. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Adies Kadir dari Fraksi Partai Golkar ketika melakukan rapat dengar pendapat saat kunjungan kerja spesifik di Polda Jatim pekan lalu.

“Jadi banyak hal yang kita dalami bersama dengan Polda Jatim, baik itu kasus-kasus narkoba kemudian apa yang telah dilakukan program-program andalan dari Polda Jatim dan juga terkait dengan kasus judi di wilayah Jatim. Jadi itu dari beberapa hal yang kita bahas bersama dengan Polda Jatim,” ujar Adies Kadir sebagai ketua tim dalam kunjungan kerja spesifik ke Polda Jawa Timur, dalam rangka pengawasan melalui keterangan tertulis, Selasa (27/9/2022).

Ia menjelaskan, pihaknya mengapresiasi program-program kerja dari Polda Jatim dan melihat diagram bahwa Polda Jatim berada di posisi paling atas.

“Tentunya ‘kan ini positif sekali, dari kasus narkoba sangat banyak dan kita lihat tadi diagramnya bahwa Jatim berada di posisi paling atas dan kuantitas penanganan kasus narkoba. Kemudian penanganan kasus judi juga begitu, baik judi konvensional maupun judi online. Jadi semua dijelaskan oleh Kapolda Jatim dan tentunya peringatan terhadap para bandar judi yang ada di Jatim karena Polda Jatim terus akan melakukan tindakan-tindakan terhadap perjudian dan narkotika,” paparnya.

Selain itu, Adies Kadir juga mengapresiasi 11 program andalan khusus dari Polda Jatim. Ia menyebut program yang sangat baik, sebagian besar belum ada di Polda-Polda lain.

“Ini akan kami sampaikan kepada Kapolri untuk dijadikan role model di Polda-Polda lainnya di seluruh Indonesia,” katanya.

“Tentunya kita minta agar supaya bandar-bandarnya bisa diketahui posisinya dan juga agar tidak mengganggu masyarakat yang ada di Jatim,” tutup Adies. (dam)

Exit mobile version