Melestarikan Kebudayaan Lokal Lewat Pembangunan Kapal Pencalang dan Kapal Ijon-Ijon

Peninjauan-Kapal-Pencalang

Tinjau Kapal Pencalang oleh tim Kemdikbudristek Foto: Kemdikbudristek for INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Revitalisasi jalur rempah menjadi langkah awal kolaborasi untuk melestarikan kapal tradisional. Dan penanaman kembali berbagai jenis rempah serta mengaktifkan kembali pelabuhan-pelabuhan bersejarah.

Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset, Teknologi (Kemendikbudristek) Kiki Yuliati dalam keterangan, Selasa (27/9/2022).

Ia mengatakan, pekerjaan membangun Kapal Pencalang dan Kapal Ijon-Ijon dengan pengetahuan adalah cara pengembangan ilmu. Dan merupakan kegiatan pelestarian kebudayaan lokal.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkolaborasi membangun kapal-kapal tradisional ini, seiring pelestarian kebudayaan lokal,” tuturnya.

Direktur Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) Eko Julianto menambahkan, revitalisasi pembangunan kapal ikan tradisional dioperasikan secara modern. Tetap dengan mengedepankan warisan budaya.

Sebelumnya, PPNS membangun Kapal Pencalang dan SMKN 3 Buduran membangun Kapal Ijon-Ijon. Kapal Pencalang merupakan kapal dagang tradisional nusantara atau dalam sejarah disebut sebagai pantchiallang atau pantjalang.

Sementara itu, Kapal Ijon-Ijon merupakan kapal ikan yang paling banyak digunakan oleh nelayan dengan kekhasan desain dan warna. Meski berbahan kayu, namun kapal tradisional tersebut nantinya akan dioperasikan secara modern dengan tetap mengedepankan warisan budaya.(nas)

Exit mobile version