INDOPOS.CO.ID – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) 2024 berdasarkan hasil rembuk rakyat dan polling online.
Justin Adrian Untayana, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI menjelaskan keputusan mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 merupakan hasil dari rembuk rakyat untuk mencari penerus Jokowi.
“Pertama kandidat rembuk rakyat adalah tokoh-tokoh yang kita anggap progresif, pruralis, dan memiliki track record yang baik. Kita memulai proses demokratisasi sejak awal. Tokoh-tokoh tersebut saya kira sudah menjadi figur milik publik. Dan hasil rembuk rakyat itulah yang kita umumkan,” kata Justin kepada indopos.co.id, Kamis (6/10/2022).
Justin mengungkapkan, ada sembilan nama tokoh publik yang muncul dalam rembuk rakyat yang diselenggarakan PSI yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Najwa Shihab.
Justin mengungkapkan, dari hasil rembuk rakyat dan polling online yang dilakukan PSI mengerucut ke Ganjar Pranowo sebagai capres dan cawapres Yenny Wahid.
“Yenny Wahid kita sandingkan sebagai representasi kaum wanita yang berkualitas, dan memiliki nilai-nilai Gusdurian,” ungkap Justin.
Terkait adanya protes dari kader PDI Perjuangan sehubungan dengan pengusungan Ganjar Pranowo oleh PSI, Justin mengatakan tokoh-tokoh yang masuk dalam rembuk rakyat yang diselenggarakan PSI sudah menjadi figur milik publik.
“Saya kira semestinya PDIP berbangga karena kadernya yang telah menjadi pelayan rakyat terpilih untuk kita capres-kan,” kata Justin.
Namun Justin tidak menjelaskan apa motif dan tujuan PSI mengusung kader dari parpol lain maju sebagai capres 2024. Ia menolak berkomentar terkait efek ekor jas atau coattail effect dalam mengusung Ganjar Pranowo menjadi capres. (dam)