Ekspansi Pasar, Polbangtan Malang Gelar Workshop Ekosistem Kewirausahaan

Ekspansi Pasar, Polbangtan Malang Gelar Workshop Ekosistem Kewirausahaan - polbangtan - www.indopos.co.id

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana (tengah) membuka Workshop didampingi Manajer PPIU Jatim, Acep Hariri (kiri). Foto : BPPSDMP Kementan

INDOPOS.CO.ID – Guna menciptakan peluang pasar, Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) pada Provincial Project and Implementation Unit (PPIU) Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelar Workshop bertajuk ‘Ekosistem Kewirausahaan’ tingkat provinsi di Hotel Royal Tulip Surabaya selama dua hari, 18 – 19 Oktober 2022.

Tujuan kegiatan workshop mendorong petani milenial binaan Program YESS dapat membangun kelembagaan berdasarkan komoditas yang berbasis korporasi, namun bukan berbasis lokalitas mauapun regional, akan tetapi PPIU Jatim akan membentuk satu korporasi bagi empat petani milenial di wilayah binaannya yakni Kabupaten Tulungagung, Malang, Pasuruan dan Pacitan di bawah koordinasi Polbangtan Malang.

Kegiatan workshop dibuka oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana. Hadir sejumlah Koordinator Komoditas empat wilayah binaan Program YESS Jatim meliputi District Implementation Team (DIT), Mentor, Komisaris Daerah Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan (Komda DPM/DPA), Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Jatim, Bank Jatim, Pasar Komoditi Nasional, Puspa Agro, Kaddin Jatim dan Bagas Alimpad selaku pengusaha muda milenial.

Langkah Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dalam hal ini Polbangtan Malang selaku PPIU Jatim sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa melalui program YESS, Kementan mengajak generasi milenial untuk mengembangkan wirausahaan pertanian.

“Pertanian memiliki potensi untuk potensi pasar yang menjajikan dan sebagai basis ekonomi nasional. Hal itu harus didukung oleh kapasitas SDM pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing,” katanya.

Senada pernyataan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.

“Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia,” katanya.

Menurut Dedi Nursyamsi, para petani milenial harus bisa menggunakan teknologi dan kreatif contohnya dalam memasarkan produknya karena branding adalah penting di zaman sekarang.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai wadah membangun sinergitas antara pelaku usaha dengan stakeholders, sehingga produk yang dihasilkan petani dapat didistribusikan dan membangun ekspansi pasar.

Manajer PPIU Jawa Timur, Acep Hariri menambahkan bahwa petani milenial binaan Program YESS dapat membangun sebuah kelembagaan berdasarkan komoditas yang berbasis korporasi.

“Ekosistem kewirausahaan ini bukan berbasis lokalitas mauapun regional, akan tetapi dibentuk satu korporasi untuk 4 wilayah binaan program YESS PPIU Jawa Timur.

Hal ini dilakukan, kata Acep Hariri, agar informasi dapat tersampaikan secara utuh dan pemenuhan produk antar daerah dapat terpenuhi sehingga petani tidak perlu khawatir dalam memasarkan produknya.

Menurutnya, kegiatan workshop menghadirkan para stakeholder untuk mendukung para petani muda milenial dalam segi regulasi, juga untuk memperluas relasi.

Direktur Puspa Agro, Agus Muslim menambahkan apabila petani muda milenial ingin memperluas pasar secara ekspor maka dapat dijembatani oleh Puspa Agro, dengan memperhatikan kesediaan prduk yang ada dan trading kebutuhan di pasar.

Pengusaha milenial pertanian, Bagas Alimpad mengatakan sebagai pelaku usaha tentunya tidak hanya fokus pada bagaimana mengelola finansial yang baik supaya mendapatkan keuntungan yang maksimal, juga harus memperhatikan SDM-nya,” katanya.

“Pengelolaan SDM yang baik, akan menghasilkan sebuah hasil kerja yang baik pula,” kata Bagas.

Acep Hariri menambahkan, workshop tersebut membuka peluang sangat luas bagi para koordinator komoditas, atas hadirnya Kadin dan Pasar Komoditas Nasional (Paskomnas).

“Pihak Kadin siap memfasilitasi dalam komunikasi dengan para relasi atau offtaker. Kadin juga memberikan masukan kepada para pengusaha petani muda milenial agar memperhatikan pembukuan dalam menjalankan usahanya dan cashflow dapat terlihat jelas,” katanya.

Selain itu, kata Acep Hariri, Paskomnas juga mendukung para pengusaha muda milenial ini nantinya sebagai pelaku ekspor.

“Apabila masih mengalami kesulitan dalam hal regulasi dan spesifikasi produknya, dapat berkomunikasi dan belajar melalui Paskomnas,” ujarnya. (ibs)

Exit mobile version