Ini Alasan Para Rektor dan Insinyur Teknik Industri Beri Masukan Satgas B20

rektor

Seminar energi. Foto: Pertamina for INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Rektor Universitas Trisakti Prof Kadarsah Suryadi mengatakan, transisi energi adalah peralihan dari sistem lama ke sistem baru. Di dalam sistem lama banyak pihak menggunakan energi konvensional dari mulai minyak, gas, batubara dan yang lainnya.

“Untuk minyak, gas dan batubara bisa diangkut dari satu negara ke negara yang lain dari satu tempat ke tempat yang lain,” ungkap Kadarsah Suryadi dalam keterangan, Minggu (6/11/2022).

Sedangkan sistem baru, dikatakan dia, adalah energi baru terbarukan yaitu energi surya, angin, arus laut, panas bumi dan sampah. “Transisi energi berarti kita harus memikirkan untuk beralih ke energi baru terbarukan, dimana energi baru terbarukan tidak bisa diangkut ke negara lain,” katanya.

Untuk itu, masih ujar dia, diperlukan kerjasama lintas disiplin agar energi baru terbarukan bisa lebih produktif agar proses transisi energi bisa berjalan dengan lancar.

Menjawab hal itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, salah satu dari 3 rekomendasi Pertamina dalam B20 Taskforce ESC ini adalah transisi energi harus berkeadilan dan terjangkau (just and affordable) bagi semua pihak. “No one left behind. Oleh karena itu, pengembangan SDM dan penguatan UMKM menjadi bagian penting dari rekomendasi tersebut,” katanya.

Rektor Universitas Pertamina Prof. IGN Wiratmaja Puja menambahkan, bahwa perubahan geopolitik energi, dan disrupsi di bidang pendidikan perlu disikapi. “Peluang di bidang green jobs dan inovasi teknologi seperti hidrogen dan smartgrid perlu menjadi bidang masa depan pendidikan tinggi,” ujarnya. (nas)

Exit mobile version