Wakil Ketua MPR Ingatkan 20 Persen APBN untuk Pendidikan Nasional

Sofwan-Manaf

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid di acara daring. Foto: Nasuha/ INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah yang juga Rektor Universitas Darunnajah Sofwan Manaf mengatakan, di usianya yang ke-80 tahun Darunnajah menjadi lembaga pendidikan Islam yang diburu masyarakat di kota metropolitan.

Saat ini, menurut dia, Darunnajah telah memiliki 21 cabang di Indonesia dengan 21 ribu santri. “Selama 7 kami mengajukan universitas, Alhamdulillah saat ini izin itu telah dikabulkan dengan nama Universitas Darunnajah,” ujar Sofwan Manaf dalam acara daring, Senin (7/11/2022).

Menurut dia, saat ini Universitas Darunnajah memiliki 10 program studi (Prodi). Di antaranya prodi administrasi bisnis, kewirausahaan, hukum, manajemen pendidikan Islam hingga Prodi pendidikan Islam Anak Usia Dini.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan, pada 1945 lalu KH Hasyim Asy’ari menetapkan dalam kongres bahwa umat Islam hukumnya wajib untuk mempertahankan kemerdekaan.

“Kongres organisasi Islam saat itu dilaksanakan di Yogyakarta dan mendukung fatwa jihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” katanya.

Saat itu, dikatakan dia, jumlah penduduk Indonesia baru 45 juta orang. Dan 25 juta warga negara Indonesia saat itu siap berjihad mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan Belanda.

“Ini sangat luar biasa. Penduduk kita baru 45 juta dan 25 jutanya siap berjihad,” ungkapnya.

Bahwa, lanjut dia, sejarah adalah pengulangan masa yang akan datang atau masa sebelumnya. Dan bertepatan 77 tahun lalu, menurut dia, Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’aruf Amin memilih 7 November sebagai hari lahirnya Universitas Darunnajah.

“Negara wajib menyelenggarakan pendidikan nasional, dan dari APBN telah disiapkan 20 persen untuk pendidikan nasional,” katanya.

“Jadi tetap semangat Universitas Darunnajah untuk melanjutkan pendidikan nasional ke depan,” imbuhnya.(nas)

Exit mobile version