474 Pasien Luka Berat Akibat Gempa Cianjur, Penanganan Operasi Ditargetkan 3 Hari

474 Pasien Luka Berat Akibat Gempa Cianjur, Penanganan Operasi Ditargetkan 3 Hari - korban gempa - www.indopos.co.id

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat meninjau kesiapan rumah sakit di Cianjur pascagempa magnitudo 5,6 baru-baru ini. Foto: Dok Kemenkes

INDOPOS.CO.ID – Ketersediaan ruang operasi di setiap rumah sakit untuk penanganan korban gempa Cianjur masih kurang. Seperti di Rumah Sakit Bhayangkara ada satu kamar operasi, RSUD Sayang delapan ruang operasi. Semua ruangan bisa digunakan hanya perlu perbaikan.

Selanjutnya di Rumah Sakit Dr. Hafiz terdapat dua ruang operasi da di RSUD Cimacan ada empat ruang operasi yang bisa digunakan.

“Jadi, sebenarnya sudah cukup ada 15 ruang operasi kalau masing-masing ruang operasi menargetkan 10 kali tindakan,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam laman resmi Kemenkes saat meninjau kesiapan rumah sakit di Cianjur, Kamis (24/11/2022).

Ia menginginkan pasien yang harus menjalani operasi tidak membutuhkan lama. Dengan ketersediaan ruang operasi di sejumlah rumah sakit itu.

Tim Kementerian Kesehatan sudah mengidentifikasi jumlah pasien luka berat sebanyak 474 orang dan pasien luka ringan sekitar 1.800 orang.

“Artinya dalam sehari bisa ada 150 orang yang dioperasi. Dengan demikian 334 pasien bisa selesai dalam 3 hari sampai 4 hari,” tutur Budi.

Ia meminta tenaga kesehatan untuk fokus kepada orang yang sakit luka berat jangan sampai meninggal dan orang yang sakit luka ringan cepat sembuh.

“Pasien luka berat yang berjumlah 474 itu, 140 orang di antaranya sudah dirujuk ke rumah sakit di wilayah sekitar seperti Bogor, Sukabumi, dan Bandung,” ucap Budu.

Penanganan pasien dengan luka ringan mau diidentifikasi di mana saja mereka berada, kondisinya seperti apa, bisa dirawat atau tidak, kecukupan fasilitasnya, sampai keberadaan dokter yang bertugas.

“Dokter sekarang sudah berdatangan, yang dibutuhkan adalah dokter spesialis ortopedi dan bedah. Itu timnya sudah datang ada dari RS Hasan Sadikin, Bandung, RS Cipto Mangunkusumo, ada juga dokter dari TNI,” imbuhnya. (dan)

Exit mobile version