INDOPOS.CO.ID – Hingga pagi pukul 05.37 WIB hanya terjadi satu kali gempa susulan. Gempa susulan memiliki kekuatan magnitudo (M)3.1.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono dalam akun Twitter-nya, Minggu (28/4/2024).
Daryono mengatakan, pusat gempa susulan terjadi di kedalaman 19 Km. Dengan titik koordinat 8.19 Lintang Selatan (LS), 107.26 Bujur Timur (BT).
“Karakteristik batuan slab Lempeng Samudra Indo-Australia yang elastik/ductile menjadi penyebab Gempa Jabar M6,5 ini “miskin” gempa susulan (lack of aftershock),” terangnya.
Menurut dia, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Jabar M6,5 memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust-fault) dengan Solusi Moment Tensor :NP1: Strike=88.3 Dip=42.1 Rake=133.9 dan NP2: Strike=216.0 Dip=61.1 Rake=57.9.
“Gempa tidak berpotensi tsunami. Hasil monitoring Tide Gauge BIG di Pantai Tasikmalaya dan Cilacap tidak menunjukkan adanya anomali muka laut alias normal-normal saja,” ujarnya.
Sebelumnya, BMKG melaporkan telah terjadi gempa bumi berkekuatan M 6,5 di Selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024) pukul 23.29 WIB. Pusat gempa dari kedalaman 10 kilometer (Km). Tepatnya berlokasi di 8.42 Lintang Selatan-107.26 Bintang Timur.
Menurut BMKG, dampak Gempa Selatan Jabar: Cianjur Selatan IV-V MMI, Sukabumi, Tasikmalaya IV MMI, Bandung, Garut, Sumedang III-IV MMI, Pandeglang, Tangerang, Tangsel, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap III MMI, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek II MMI. (nas)