Pernyataan Jokowi soal Kriteria Capres Dinilai Bukan Endorse Tokoh Tertentu

Pernyataan Jokowi soal Kriteria Capres Dinilai Bukan Endorse Tokoh Tertentu - jokowi - www.indopos.co.id

Presiden Joko Widodo. Foto: Biro Pers Setpres/Rusman

INDOPOS.CO.ID – Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di hadapan relawan terkait kriteria calon pemimpin harus dimaknai secara konotatif (kiasan) bukan denotatif sebenarnya.

Kalau dilihat dari latar belakang Jokowi sebagai orang Jawa, pernyataan kriteria calon pemimpin itu tidak bisa dengan serta merta diasosiasikan dengan figur atau tokoh tertentu.

Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan pernyataan Presiden Jokowi mengandung makna kiasan dan positif.

Emrus mengatakan dari sisi positif makna tersirat dari penyataan Presiden Jokowi, soal memilih calon pemimpin yang dahinya banyak kerutan hingga rambutnya putih memiliki makna simbolis yang sangat baik.

Rambut putih kata Emrus tidak berarti tua, melainkan matang, dewasa dan bijaksana. Sedangkan kerutan wajah itu bermakna pekerja keras dan pemikir yang selalu memikirkan rakyatnya.

“Saya melihat Presiden Jokowi menggunakan bahasa simbol dan tidak mengendorse tokoh atau figur tertentu. Bahasa simbol itu memiliki makna positif. Presiden Jokowi mengharapkan calon pemimpin yang akan menggantikannya adalah seorang yang bijaksana, matang dan pekerja keras serta selalu memikirkan rakyatnya,” kata Emrus kepada indopos.co.id, Jumat (2/12/2022).

Menurut Emrus, Presiden Jokowi dalam kesempatan lain juga seolah-olah mendukung Menteri Pertahanan Prabowo. Jadi, kalau Jokowi mengendorse tokoh tertentu seharusnya konsisten. Fakta ini menunjukkan bahwa Jokowi tidak sedang mengorbitkan figur tertentu.

Seorang presiden kata Emrus, secara etika politik tidak boleh mengendorse calon tertentu dalam pemilihan presiden. Presiden harus netral dan tidak memihak. Lain halnya, sebagai kader PDI Perjuangan, Jokowi tentu memiliki pilihan pribadi terhadap calon tertentu. Itu boleh disampaikan di internal partai bukan langsung ke publik.

“Sebagai kader PDIP, Presiden Jokowi tentu memiliki pilihan tersendiri. Tetapi itu bisa disampaikan secara internal di PDIP bukan langsung disampaikan ke publik,” katanya.

Emrus lebih jauh mengakui, pernyataan Presiden Jokowi soal kriteria calon pemimpin di sisi lain menimbulkan multi tafsir sehingga menimbulkan kegaduhan. Seharusnya, kata Emrus, Presiden Jokowi menghindari pernyataan yang menimbulkan beragam tafsir apalagi mengarah ke dukungan kepada figur tertentu.

Terkait kepentingan untuk program pembangunan yang berkelanjutan, tentu Presiden Jokowi mengharapkan pemimpin yang akan menggantikannya nanti akan melanjutkan program yang telah dicanangkannya.

“Soal Ibu Kota Negara (IKN) misalnya, Presideb Jokowi tentu mengharapkan siapapun yang akan menggantikannya akan melanjutkan program pembangunan IKN. Namun perlu disadari bahwa kalau nanti calon presiden yang menang bukan diusung PDIP, belum tentu program itu akan jalan. Karena itu, PDIP tentu harus mencalonkan figur yang akan melanjutkan program yang telah dicanangkan Jokowi. Kalau oposisi yang menang, bisa saja program itu menjadi mandek,” katanya.

Untuk diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi membeberkan ciri-ciri pemimpin yang dekat dan memikirkan rakyatnya. Pemimpin tersebut bisa dilihat dari raut wajah hingga rambutnya yang memutih.

Jokowi menyampaikan itu di hadapan relawannya pada acara Gerakan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

“Banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat. Ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua, ada, ada itu,” kata Jokowi.

Jokowi juga lalu sosok pemimpin lainnya berwajah bersih. Jokowi pun mengulangi pernyataannya bahwa pemimpin yang memikirkan rakyatnya berambut putih.

“Saya ulang, jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya. Kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati. Lihat juga, lihat rambutnya. Kalau rambutnya putih semua, ya ini mikirin rakyat ini,” katanya. (dam)

Exit mobile version