Pengalaman Buruk 2019, Demokrat: Jangan Ada Lagi Polarisasi di 2024 Nanti

bendera demokrat

Ilustrasi atribut Partai Demokrat. (Dok INDOPOS.CO.ID)

INDOPOS.CO.ID – Pelaksanaan Pemilu 2019 lalu menyisakan sejumlah masalah, salah satunya politik identitas. Akibatnya, salah satu daerah yang sangat kental toleransinya, harus terpecah belah karena intoleran.

“Isu ini (politik identitas) bukan hal baru. Bila dieksploitasi berlebihan hanya menyisakan polarisasi dan konflik yang berkepanjangan,” ujar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Jakarta, Senin (5/12/2022).

Dan ini, menurut dia, menjadi berbahaya, apabila diturunkan ke lintas generasi. Oleh sebab itu, harus ada upaya pencegahan.

Dan di internal Partai Demokrat, lanjut dia, sangat tegas. “Untuk pemenangan sesaat tidak boleh menggunakan politik identitas,” ungkapnya.

Ia mengingatkan, agar bangsa Indonesia tidak dengan mudah memberikan label tertentu kepada kelompok atau suku tertentu. “Jangan menyebut kelompok A dengan label tertentu, kelompok B dengan sebutan tertentu dengan identitas SARA,” katanya.

Dikatakan dia, pada pemilu 2019 lalu ada pengalaman buruk terjadi. Dengan identitas Pancasilais, atau agama tertentu.

“Ini tidak boleh terjadi, apalagi di pemilu 2024 nanti. Jangan ada lagi polarisasi,” tegasnya.
(nas)

Exit mobile version