MUI: Jaga Kerukunan Antarumat Beragama Jelang Tahun Politik

kerukunan-umat-beragama

Ilustrasi kerukunan umat beragama Foto: Kemenag for INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Agama harus bisa membawa misi kemanusiaan, bukan hanya politik saja yang bisa mengoyak kebersamaan. Untuk itu penting menjaga kerukunan antarumat beragama menjelang tahun politik.

Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Komisi Kerukunan Antarumat Beragama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdul Moqsith Ghazali melalui gawai, Sabtu (14/1/2023).

Menurut dia, kerukunan antarumat beragama di 2022 baik. Ada kesepahaman dalam relasi umat beragama di Indonesia.

“Ada kesadaran pada tokoh lintas agama dan kesepahaman terkait kedudukan negara serta UUD,” ungkapnya.

Lebih jauh ia mengungkapkan, refleksi kerukunan umat beragama di 2022, di antaranya: Negara Indonesia adalah keputusan bersama, sehingga penolakan UUD tidak bisa ditoleransi.

“Perbedaan antarumat beragama terkait akidah, maka tidak bisa ditukar tambah dengan apapun. Tapi menyangkut nonakidah masih ditoleransi,” ujarnya.

Ia menyebut, ada kendala terkait kerukunan umat beragama di 2022. Yakni adanya anasir tidak toleran dan tidak moderat. Yang pada dasarnya itu semua ada di semua agama.

“Setiap agama unik, dan selalu ada agama-agama yang unik yang tidak toleran, dan tidak moderat,” katanya.

“Ke depan kerukunan antarumat beragama harus tetap terjaga dengan membangun tafsir agama yang terbuka dan moderat,” imbuhnya.(nas)

Exit mobile version