INDOPOS.CO.ID – Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nizam menuturkan, melalui program Gerilya mahasiswa bisa mengenal dunia kerja. Mereka akan mendapatkan pengalaman yang bermanfaat dari program tersebut.
“Program Gerilya MSIB bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka batch IV. Program ini menyiapkan adik-adik mahasiswa untuk mengenal dunia kerja,” ungkapnya dalam keterangannya, Kamis (2/3/2023).
Nizam juga mengungkapkan, melalui program tersebut, mahasiswa bisa mengenal ekonomi baru, ekonomi berbasis pada renewable energy.
“Kami berpesan kepada mahasiswa untuk secara maksimal menimba pengalaman dari program Gerilya,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana mengatakan program Gerilya telah sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengupayakan transisi energi. Upaya tersebut, menurut dia, berkaitan kepentingan kualitas ketahanan dan kemandirian energi nasional serta perubahan iklim dan cuaca.
“Kita ingin agar kualitas ketahanan dan kemandirian energi nasional meningkat, tidak lagi tergantung energi fosil. Kita punya energi terbarukan dan itu berlimpah. Artinya, kalau kita ingin transisi dari fosil ke nonfosil, sumbernya sudah ada,” ujarnya.
“Kita harus berkontribusi agar suhu Bumi tidak makin naik, kita targetkan 1,5 derajat Celcius dan untuk saat ini kenaikannya mencapai 1,1 derajat Celcius,” tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian ESDM bekerja sama dengan Kemendikbudristek terkait Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) Program Magang dan Studi Independen (MSIB) Batch IV.
Pada program tersebut, sebanyak 64 mahasiswa dari 34 perguruan tinggi di Indonesia berhasil lulus seleksi dan akan mengikuti Gerilya. Program gerilya merupakan bagian dari program MSIB Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). (nas)