Perkuat Program Pemagangan, Kemnaker Tandatangani MoU dengan Jepang

Menaker-Ida-Fauziyah-2

Menaker Ida Fauziyah Foto: Kemnaker untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus memperkuat program pemagangan ke Jepang. Hal ini sebagai salah satu instrumen penguatan kompetensi SDM Indonesia.

“Penguatan program pemagangan ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemnaker dan International Manpower Development Organization Japan (IM) Japan,” ujar Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah dalam keterangan, Rabu (3/5/2023)

Penandatanganan pembaruan MoU tersebut, menurut dia untuk mengakomodir perubahan dalam implementasi program pemagangan. Sehingga ke depannya diharapkan program dapat terus berkesinambungan.

“Dari MoU terbaru kami tekankan 3 hal yakni memastikan jaminan perlindungan terhadap peserta pemagangan, remunerasi atau kompensasi finansial yang layak bagi peserta magang dan meminimalkan beban finansial yang harus ditanggung calon peserta pemagangan pada waktu prapemberangkatan,” bebernya.

“Kami sambut baik hasil kesepakatan baru ini, apalagi pihak IM Japan bersedia memberikan subsidi kepada peserta berupa bantuan penggantian biaya selama proses prapemberangkatan,” imbuhnya.

Ia mengatakan, kerja sama program pemagangan antara Indonesia dan Jepang telah terjalin selama 30 tahun. Selama kurun waktu tersebut, 43.617 pemuda Indonesia telah mengikuti program pemagangan di Jepang. Di mana 39 ribu di antaranya tercatat masih aktif mengikuti pemagangan di Jepang.

Program ini, lanjut dia, telah memberikan dampak penting bagi pengembangan diri peserta magang maupun bagi perekonomian nasional. “Banyak manfaat yang diperoleh dari program pemagangan. Banyak alumni pemagangan setelah kembali ke Indonesia memiliki usaha sendiri,” katanya.

Ida menambahkan, selama ini Alumni pemagangan yang menjadi pengusaha telah membentuk perkumpulan dengan nama Ikatan Pengusaha Kenshusei Indonesia (IKAPEKSI). Hal ini menunjukkan bahwa alumni pemagangan Jepang tidak hanya memiliki bekal ilmu dan insentif, namun juga semangat untuk berwirausaha yang dapat menggerakkan perekonomian nasional.

“Kami berharap kerja sama ini terus dilanjutkan dan ditingkatkan kualitasnya agar memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi kedua negara,” ujarnya.(nas)

Exit mobile version