WHO Sarankan Pembaruan Vaksin Covid-19, Vaksin Nusantara Diklaim Jadi Solusi

WHO Sarankan Pembaruan Vaksin Covid-19, Vaksin Nusantara Diklaim Jadi Solusi - vaksin covid - www.indopos.co.id

Ilustrasi vaksin Covid-19. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Pendiri Beranda Ruang Diskusi (BRD) Dar Edi Yoga menginginkan pemerintah dapat memberikan regulasi Vaksin Nusantara sehingga dapat diproduksi secara masal. Apalagi vaksin besutan Prof. dr Terawan sudah masuk dalam jurnal internasional ClinicalTrial.gov yang diadopsi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hal itu merespons saran WHO terkait pembaruan vaksin Covid-19, agar dapat secara khusus menargetkan varian Corona yang bermutasi karena vaksin Covid-19 yang tersedia kurang efektif dalam mencegah infeksi dan risiko gejala berat pada terjangkit penyakit tersebut.

“Hasil uji klinis Vaksin Nusantara yang digagas Letnan Jenderal TNI (Purn) Prof Dr dr Terawan Agus Putranto telah terbit di jurnal medis internasional di jurnal Human vaccines & Immunotherapeutics yang terindeks Scopus Q 1,” kata Yoga, Jakarta, Rabu (31/5/2023).

“Tulisan bertajuk “A personal COVID-19 dendritic cell vaccine made at point-of-care: Feasibility, safety, and antigenspecific cellular immune responses itu dirilis pada 26 Agustus 2022,” tambahnya.

Hasil uji klinis I dan II Vaksin Nusantara merupakan uji klinis yang pertama masuk jurnal medis internasional dengan kerja sama Indonesia dan Amerika.

Pengembangan Vaksin Nusantara telah diterbitkan di jurnal yang sama dengan tajuk ’Dendritic cell vaccine as a potential strategy to end the Covid-19 pandemic. Why should it be Ex Vivo?’ yang dirilis 26 Mei 2022 lalu.

“Vaksin Nusantara terbukti mampu mencegah dan mengobati dari berbagai varian Covid-19 dan cukup disuntikan satu kali untuk seumur hidup,” ucap Yoga.

Vaksin Nusantara dikembangkan dengan pendekatan sel dendritik. Cara kerjanya, setiap orang akan diambil sampel darah. Kemudian dipaparkan dengan kit vaksin dibentuk dari sel dendritik. Selanjutnya, sel yang telah mengenal antigen akan diinkubasi selama 3-7 hari.

Hasilnya akan diinjeksikan ke dalam tubuh kembali. Di dalam tubuh, sel dendritik tersebut diharapkan akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap SARS CoV-2.

Technical Advisory Group on Covid Vaccine Composition (TAG-CO-VAC) WHO dalam rilis di Daily Mail UK, Jumat (19/5/2023) mengakui dan menegaskan kembali bahwa vaksin Covid-19 saat ini, termasuk yang didasarkan pada virus (Wuhan), terus memberikan perlindungan substansial terhadap penyakit parah dan kematian.

“(Akan tetapi) formulasi baru vaksin Covid diperlukan untuk meningkatkan perlindungan terhadap penyakit bergejala,” tulis Technical Advisory Group on Covid Vaccine Composition (TAG-CO-VAC) WHO. (dan)

Exit mobile version