Fenomena Mahasiswa Indonesia Pindah Negara, Kemdikbudristek: Jangan Khawatir

Prof-Nizam

Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Dikti Ristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset, Teknologi (Kemdikbudristek) Prof Nizam Foto: Nasuha/ INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Mahasiswa asal Indonesia paling sedikit yang menetap di Amerika Serikat, pascastudi di negara Paman Sam tersebut.

Pernyataan tersebut diungkapkan Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Dikti Ristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset, Teknologi (Kemdikbudristek) Prof Nizam menjawab fenomena mahasiswa pindah negara, Sabtu (15/7/2023).

Ia mengatakan, tak sedikit pelajar Indonesia akan kembali ke Tanah Air karena kekayaan ragam budaya dan kuliner Nusantara. “Mereka kangen sama rendang, rujak hingga soto dari Indonesia. Jadi mahasiswa kita pasti kembali ke Tanah Air,” ungkapnya.

Ia menyebut, negara India menjadi negara terbesar dengan jumlah mahasiswa yang menetap di Amerika Serikat usai melakukan studi. Kendati pindah negara itu menjadi hak mendasar setiap warga negara.

“Setiap bertemu dosen-dosen asal Indonesia di Amerika Serikat, mereka sering bertanya, ‘bagaimana ya Prof cara untuk kembali ke Indonesia,” tuturnya.

“Dan jadi catatan, mereka (mahasiswa) yang menetap di luar negeri hanya menjadi warga negara nomor 2 dengan hak-haknya,” imbuhnya.

Nizam mengungkapkan, negara China saat ini menjadi negara dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Karena, setiap mahasiswa yang mendapatkan beasiswa di luar negeri akan diminta kembali dengan memperoleh fasilitas yang menjanjikan.

“Jadi mereka (mahasiswa) ini menjadi modal negara China untuk melakukan take off menjadi negara adidaya,” ujarnya.

“Jadi kita tidak usah khawatir dengan fenomena itu (mahasiswa pindah negara), karena kita akan memberikan ruang untuk mereka,” imbuhnya.

Diketahui, terjadi fenomena mahasiswa Indonesia pindah kewarganegaraan Singapura. Peristiwa tersebut kemudian ramai menjadi perbincangan di media sosial.(nas)

Exit mobile version