INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendorong kolaborasi perguruan tinggi dan dunia usaha dunia industri (DUDI). Salah satunya melalui program pendanaan matching fund (MF) kedaireka.
Perwakilan dua tim dosen Kalbis Institute berkolaborasi dengan PT Spora Cahaya Indonesia (Spora EV) berhasil melakukan riset inovasi teknologi. “Tujuan kegiatan ini untuk menciptakan kolaborasi dan sinergi strategis dalam bidang riset antara insan perguruan tinggi dengan DUDI,” ujar Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Kalbis Institute di Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Selain itu juga, menurut dia, kegiatan untuk percepatan hilirisasi produk riset perguruan tinggi. Sehingga berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. “Kami berharap dengan adanya kolaborasi kreatif dengan Spora Ev, memungkinkan kita untuk mengembangkan potensi yang dimiliki kedua belah pihak. Dan menghasilkan inovasi baru,” katanya.
Hal yang sama diungkapkan Sarwono Kusumo Bawono, Chief of Growth Spora EV. Dia mengatakan, Indonesia jangan lagi menjadi pasar di era pesatnya perubahan moda transportasi dari bahan bakar fosil ke kendaraan listrik berbasis baterai.
“Sangat penting bagi kita untuk dapat berperan sebagai penghasil teknologi dan inovasi. Rintisan kerjasama riset antara Kalbis Institute dan Spora EV ini merupakan upaya nyata kolaborasi antara dunia pendidikan dengan industri,” katanya.
“Kami berharap kolaborasi riset ini dapat meningkatkan nilai tambah, baik konten lokal (TKDN) khususnya yang bersifat IP (intellectual property) bagi produk kendaraan listrik yang didesain dan diproduksi di dalam negeri,” imbuhnya.
Diketahui, project perancangan packaging box yang terintegrasi dengan E-Moped untuk UMKM starling bertujuan meningkatkan ekonomi kerakyatan khususnya UMKM. Dan untuk mendukung kesadaran lingkungan melalui pemanfaatan produk renewable energy yang bersifat ergonomis.
Usaha kopi keliling atau Starling merupakan usaha mikro yang tersebar di Indonesia. Dan saat ini membutuhkan dukungan serius guna meningkatkan mutu layanan dan kualitas produknya.
Fasilitas packaging box yang praktis dan ergonomis dengan material ramah lingkungan terintegrasi dengan kendaraan listrik diyakini mampu membantu re-branding starling. Sehingga semakin diapresiasi dan dipercaya dalam hal mutu layanan dan kualitas produk.
Selain dampak ekonomi, produk e-Moped integratif dan ergonomis tersebut dirancang untuk mendukung program nasional konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Sementara pada project riset kedua fokus pada penciptaan speedometer kendaraan listrik untuk mendukung kenyamanan penggunanya.
Inovasi speedometer kendaraan listrik tersebut terletak pada kemampuan menghitung jarak tempuh dengan tepat, tanpa perlu melakukan kalibrasi. Produk ini juga dirancang untuk mendukung program percepatan adopsi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Indonesia. (nas)