INDOPOS.CO.ID – Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto meminta ada pencegahan, tracing, hingga vaksinasi untuk kelompok berisiko. Karena, jumlah kasus monkeypox atau cacar monyet meningkat.
“Untuk menekan monkeypox agar tidak menyerang tubuh maka harus memiliki daya tahan tubuh,” kata Edy Wuryanto di Senayan, Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Hal ini, menurut dia, karena sebagian besar penderita monkeypox di Indonesia memiliki riwayat HIV. Yakni mencapai 26 orang yang ternyata pengidap HIV.
“Ini agar penyakit tidak muncul dan menyebabkan keparahan,” katanya.
Langkah lain untuk mengurangi potensi penularan, masih ujar Edy, masyarakat tidak melakukan kegiatan seksual dengan orang yang tidak dikenal.
“Hindari hubungan dengan orang yang tidak jelas. Lalu edukasi gunakan kondom,” bebernya.
Selain itu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar melakukan tracing. “Lakukan active case finding. Jadi tidak menunggu pasien datang tapi datangi kelompok berisiko dan lakuan deteksi,” katanya.
“Apalagi sudah diketahui bahwa kasus monkeypox banyak terjadi di komunitas khusus seperti lelaki suka lelaki (LSL),” imbuhnya.
Legislator Fraksi PDIP ini menekankan agar Kemenkes memiliki kewenangan untuk melakukan intervensi (active case finding). Dengan mendatangi kelompok berisiko dan orang di sekitar pasien monkeypox yang berpotensi tertular.
Dengan kewenangan Kemenkes tersebut, lanjut dia, seharusnya tidak ada penolakan untuk melakukan active case finding. Inisiatif untuk menggandeng lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga merupakan hal yang sudah tepat.
“Pada fase akut, pasien harus diawasi agar tidak ada interaksi dengan orang yang sehat,” ucapnya.
Ia mendukung vaksinasi pada kelompok berisiko yang akan dilakukan oleh Kementerian Kesehatan. “Harus tepat sasaran dan bisa memproteksi kelompok tersebut dan orang di sekitarnya,” ucapnya.
Sebelumnya, pada rapat dengar pendapat (RDP) antara Kementerian Kesehatan dengan Komisi IX DPR RI, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hari ini (7/11/2023) menyebutkan ada peningkatan kasus monkeypox atau cacar monyet. Sampai Senin (6/11/2023) kemarin ada 34 kasus dan sudah menyebar ke Banten dan Jawa Barat. (nas)