Cerita Mahfud MD Dinasihati Kyai Pesantren: Kalau Jadi Pejabat Jangan Korupsi, Kebutuhanmu Cuma Segitu

mdip

Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD. Foto: istimewa

INDOPOS.CO.ID – Kesederhanaan, kejujuran, dan keberanian Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membongkar kasus korupsi di Tanah Air merupakan buah internalisasi nilai-nilai yang ditanam sejak kecil.

Periode 1968-1969, Calon Wakil Presiden (Cawapres) Ganjar Pranowo itu nyantri di Pondok Pesantren Al Mardliyyah, Waru, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Kala itu Mahfud dibimbing oleh Kyai Mardliyyan, sosok yang mengajarkannya untuk hidup sederhana dan senantiasa merasa cukup.

“Saya sering dipanggil oleh Kyai Mardliyyan,” kenang Mahfud saat menyampaikan sambutan dalam acara Silaturahmi dan Deklarasi Dukungan kepada Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pondok Pesantren Sulaiman Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (2/12/2023) kemarin.

“‘Fud, sini makan.’ Saya selalu diajak makan ke dalam, dalam tu rumah kyainya,” imbuhnya.

Saat makan di rumah Kyai itulah Mahfud MD diajari untuk hidup sederhana, merasa cukup, dan tidak menginginkan lebih dari yang dibutuhkan.

Mahfud bercerita, saat dirinya sudah kenyang, sang kyai terus-terusan memintanya untuk makan lagi. Tentu saja Mahfud, yang saat itu masih anak-anak, menolak karena sudah tidak bisa lagi.

“Fud, tahu nggak kamu,” ujar Mahfud menirukan ucapan Kyai Mardliyyan, “Kebutuhanmu makan tu cuman segitu, paling banyak. Dipaksa juga nggak bisa. Perutmu terbatas,” ucap Mahfud menirukan ucapan Kyai.

Saat itu, Kyai Mardliyyan langsung menasihati Mahfud agar suatu hari nanti jika menjadi pejabat, tidak boleh korupsi.

“Oleh sebab itu, kalau kamu besok menjadi pejabat, jangan korupsi. Kebutuhanmu cuman segitu. Kamu, korupsi, disimpan juga nggak dipake. Untuk apa? Untuk apa? Nggak [bisa] kamu makan [juga, kan?]” imbuhnya. (nas)

Exit mobile version